Kulintang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Envapid (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Envapid (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 70:
Ansambel ''Tifa Totobuang'' dari [[Kepulauan Maluku]] dan [[Papua (wilayah Indonesia)|Papua]] terdiri dari ''totobuang'' yang terdiri dari 9-12 gong kecil yang berjajar,<ref name="PnoyAndTheCity: A center for Kulintang 2004 h567"/> lalu berbagai jenis tifa, yaitu ''tifa jekir, tifa dasar, tifa potong, tifa jekir potong'' dan ''tifa bas'' ditambah dengan gong berukuran besar. <ref>{{Cite journal|last=Lesilolo|first=Natalia Christea|date=2008|title=Kajian musik Tifa Totobuang sebagai daya tarik wisata di Kota Ambon|url=http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/40278|publisher=Universitas Gadjah Mada}}</ref>
 
Ansambel ''Tifa Syafat'' (atau ''Sawat'') [[suku Kokoda|Kokoda]] dari [[Papua Barat Daya]], merupakan jenis seni ''tetabuhan'' dan ''suling tambur'' yang menggabungkan ''adrat'' yaitu alat musik pukul dengan lima sampai dua belas ritme berbeda, [[tifa]], [[gong]], dan [[suling]]. Seni ini merupakan kombinasi alat musik dari luar papua (adrat, suling) dan asli papua (tifa gong). Berdasarkan sejarahnya diperkenalkan dari [[Kokas, Fakfak|Kokas]] dan pada masa lampau tradisi digunakan sebagai alat dakwah para da'i dan diiringi ''tarian kasuari''.<ref name=":0">Wekke, Ismail Suardi. (2012). TIFA SYAWAT DAN ENTITAS DAKWAH DALAM BUDAYA ISLAM: STUDI SUKU KOKODA SORONG PAPUA BARAT. Thaqafiyyat, Vol. 13, No. 1, Juni 2012</ref>