Anarkisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arymuslichudin (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Arymuslichudin (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 71:
{{Cquote|''Saya bukanlah seorang komunis karena komunisme mempersatukan masyarakat dalam negara dan terserap di dalamnya; karena komunisme akan mengakibatkan konsentrasi kekayaan dalam negara, sedangkan saya ingin memusnahkan negara--pemusnahan semua prinsip otoritas dan kenegaraan, yang dalam kemunafikannya ingin membuat manusia bermoral dan berbudaya, tetapi yang sampai sekarang selalu memperbudak, mengeksploitasi dan menghancurkan mereka.''}}
 
Bakunin dan anarkis-anarkis lain dalam Internasional Pertama percaya bahwa revolusi sudah berada di ambang pintu, dan mengerahkan semua tenaga mereka untuk menyatukan kekuatan revolusioner dan unsur-unsur [[libertarian]] di dalam dan di luar Internasional Pertama untuk menjaga agar revolusi tersebut tidak ditunggangi oleh elemen-elemen kediktatoran. Oleh karena itu, Bakunin menjadi pencipta gerakan anarkisme modern. Selain Bakunin, [[Pyotr Kropotkin|Peter Kropotkin]] adalah seorang penyokong anarkisme yang memberikan dimensi ilmiah terhadap konsep [[sosiologi]] anarkisme.
 
Anarkisme model Bakunin, tidaklah identik dengan kekerasan. Tetapi anarkisme setelah Bakunin kemudian berkembang menjadi sebuah gerakan yang menjadikan kekerasan sebagai jalur perjuangan mereka. Puncaknya adalah timbulnya gerakan baru yang juga menjadikan sosialisme Marx sebagai pandangan hidupnya, yaitu [[Sindikalisme]]. gerakan ini menjadikan sosialisme Marx dan anarkisme Bakunin sebagai dasar perjuangan mereka. Bahkan gerakan mereka disebut [[Anarko-Sindikalisme]].
Baris 80:
 
=== Anarkisme-kolektif ===
Kelompok anarkisme-kolektif sering dihubungkan dengan kelompok [[anti-otoritarian]] pimpinan [[Mikhail Bakunin]] yang memisahkan diri dari Internasional Pertama. Kelompok ini kemudian membentuk pertemuan sendiri di St. Imier ([[1872]]). Di sinilah awal perbedaan antara kaum anarkis dengan Marxis, dan sejak saat itu kaum anarkis menempuh jalur perjuangan yang berbeda dengan kaum Marxis. Perbedaan itu terutama dalam hal [[persepsi]] terhadap negara.
 
[[Doktrin]] utama dari anarkis-kolektif adalah ''"penghapusan segala bentuk negara"'' dan ''"penghapusan hak milik pribadi dalam pengertian proses produksi"''. Doktrin pertama merupakan terminologi umum anarkisme, tetapi kemudian diberikan penekanan pada istilah ''[[Kolektif|"kolektif"]]'' oleh Bakunin sebagai perbedaan terhadap ide negara sosialis yang dihubungkan dengan kaum Marxis. Sedangkan pada doktrin kedua, anarkis-kolektif mengutamakan penghapusan adanya segala bentuk hak milik yang berhubungan dengan proses produksi dan menolak hak milik secara kolektif yang dikontrol oleh kelompok tertentu. Menurut mereka, pekerja seharusnya dibayar berdasarkan jumlah waktu yang mereka kontribusikan pada proses produksi dan bukan ''"menurut apa yang mereka inginkan"''.
 
Pada tahun [[1880|1880-an]], para pendukung anarkis kebanyakan mengadopsi pemikiran anarkisme-komunis, suatu aliran yang berkembang terutama di Italia setelah kematian Bakunin. Ironisnya, label ''"kolektif"'' kemudian secara umum sering diasosiasikan dengan konsep Marx tentang negara sosialis.
Baris 89:
:''Lihat pula: [[Anarko-Komunisme]]''
[[Berkas:WilliamGodwin.jpg|jmpl|kiri|150px|William Godwin]]
Ide-ide [[anarkis]] bisa ditemui dalam setiap periode sejarah, walaupun masih banyak penelitian yang harus dilakukan dalam bidang ini. Kita menemuinya dalam karya filsuf [[Tiongkok]], [[Lao-Tse]] (yang berjudul ''[[Arah dan Jalan yang Benar]]''<ref>Lao tse, Arah dan Jalan yang Benar. diterjemahkan kedalam bahasa inggris dari the German of Alexander Ular. Penerbit the Inselbucherei, Leipzig</ref>.) dan juga filsuf-filsuf [[Yunani]] seperti kelompok Hedonis<ref>Salah satu Hedonis awal adalah [[Cyrenaics]] (400 SM), yang menggagaskan ide bahwa seni kehidupan adalah memaksimalkan setiap detik kehidupan untuk kenikmatan yang memuaskan indra dan intelek</ref> dan ''Cynics''<ref>Para pengikut [[Diogenes]] (400-325 SM), yang mengemukakan filsafat hidup bahwa dengan mereduksi keinginan seseorang sampai pada kebutuhan minimal, disatu sisi memerlukan disiplin diri yang keras, tetapi disis lain akan mengantar pada [[swasembada]]/ketidaktergantungan dan kebebasan. Mazhab ini mengalami masa kejayaan pada tahun abad 3 SM dan muncul lagi pada abad 1 M.</ref> dan orang-orang yang mendukung ‘hukum alam’, khususnya Zeno yang menemukan aliran stoik yang berlawanan dengan [[Plato]].
 
Mereka menemukan ekspresi dari ajaran-ajaran [[Gnostics]], [[Karpocrates]] di [[Alexandria]] dan juga dipengaruhi oleh beberapa aliran [[Kristen]] di Zaman Pertengahan di [[Prancis]], [[Jerman]] dan [[Belanda]]. Hampir semua dari mereka menjadi korban represi. Dalam sejarah reformasi [[Bohemia]], anarkisme ditemui dalam karya [[Peter Chelciky]] (''[[The Net of Faith]]'') yang mengadili [[negara]] dan [[gereja]] seperti yang dilakukan oleh [[Leo Tolstoy]] di kemudian hari.
 
[[Humanis]] besar lainnya adalah [[François Rabelais|Rabelais]] yang dalam karyanya menggambarkan kehidupan yang bebas dari semua cengkraman [[otoritas]]. Sebagian dari pemrakarsa [[ideologi]] [[libertarian]] lainnya adalah [[La Boetie]], [[Sylvan Marechal]], dan [[Diderot]].
Baris 97:
Karya [[William Godwin]] yang berjudul ''[[Pertanyaan Mengenai Keadilan Politik dan Pengaruhnya Terhadap Moralitas dan Kebahagiaan]]'', merupakan bagian penting dari sejarah anarkisme kontemporer. Dalam karyanya tersebut Godwin menjadi orang pertama yang memberikan bentuk yang jelas mengenai [[filsafat]] anarkisme dan meletakannya dalam konteks proses evolusi sosial pada saat itu. Karya tersebut, boleh kita bilang adalah ‘buah matang’ yang merupakan hasil dari evolusi yang panjang dalam perkembangan konsep politik dan sosial radikal di Inggris, yang meneruskan tradisi yang dimulai oleh [[George Buchanan]] sampai [[Richard Hooker]], [[Gerard Winstanley]], [[Algernon Sydney]], [[John Locke]], [[Robert Wallace]] dan [[John Bellers]] sampai [[Jeremy Bentham]], [[Joseph Priestley]], Richard Price dan [[Thomas Paine]].
 
[[William Godwin|Godwin]] menyadari bahwa sebab-sebab ''penyakit'' sosial dapat ditemukan bukanlah dalam bentuk negara tetapi karena adanya negara itu. Pada saat ini, negara hanyalah merupakan [[karikatur]] masyarakat, dan manusia yang ada dalam cengkraman negara ini hanyalah merupakan karikatur diri mereka karena manusia-manusia ini digalakkan untuk menyekat ekspresi alami mereka dan untuk melakukan tindakan-tindakan yang merusak akhlaknya. Hanya dengan cara-cara tersebut, manusia dapat dibentuk menjadi hamba yang taat. Ide Godwin mengenai masyarakat tanpa negara mengasumsikan hak sosial untuk semua kekayaan alam dan sosial, dan kegiatan ekonomi akan dijalankan berdasarkan ''ko-operasi bebas'' di antara produsen-produsen; dengan idenya, Godwin menjadi penemu [[Anarko-Komunisme|Anarkisme Komunis]].
 
[[Berkas:ErricoMalatesta.gif|jmpl|ka|150px|Errico Malatesta (1853–1932)]]