Michael Servetus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jonoo27 (bicara | kontrib)
Jonoo27 (bicara | kontrib)
Baris 66:
Karena Servetus bukan warga negara Jenewa, dan secara hukum paling buruk ia dapat diusir, pemerintah dalam upaya mencari alasan yang masuk akal untuk mengabaikan kenyataan hukum ini telah berkonsultasi dengan [[Kanton-kanton di Swiss|Kanton-kanton Reformed Swiss]] [[Zurich]], [[Bern]], [[Basel]], dan [[Schaffhausen]]. Mereka semuanya mendukung pengutukan dan pengekangan terhadap doktrinnya, tetapi tanpa mengatakan bagaimana kedua hal itu harus dilakukan.<ref>Schaff, Philip: ''History of the Christian Church, Vol. VIII: Modern Christianity: The Swiss Reformation'', William B. Eerdmans Pub. Co., Grand Rapids, Michigan, 1910, hlm. 780.</ref> [[Martin Luther]] juga mengutuk tulisan-tulisannya dengan keras.<ref>Schaff, Philip: ''History of the Christian Church, Vol. VIII: Modern Christianity: The Swiss Reformation'', William B. Eerdmans Pub. Co., Grand Rapids, Michigan, 1910, hlm. 706.</ref> Servetus dan [[Philip Melanchthon]] memiliki pandangan yang sangat bermusuhan satu sama lain. Partai yang disebut "kaum [[Libertine]]", yang secara umum menentang apa pun dan segala sesuatu yang didukung oleh Calvin, dalam hal ini sangat mendukung eksekusi Servetus di tiang pancang, sedangkan Calvin mendesak agar ia dipenggal. Bahkan, dewan yang mengutuk Servetus dipimpin oleh [[Ami Perrin]] (seorang Libertine) yang pada akhirnya pada tanggal 24 Oktober menjatuhkan hukuman [[eksekusi dengan cara dibakar|mati dengan cara dibakar]] karena menyangkal [[Tritunggal]] dan [[paedobaptisme|baptisan bayi]].<ref>Dr. Vollmer, Philip: 'John Calvin: Man of the Millennium,' Vision Forum, Inc., San Antonio, Texas, 2008, hlm. 87</ref> Calvin dan para pendeta lainnya meminta agar dia dipenggal dan bukannya dibakar, mengetahui bahwa pembakaran di tiang pancang adalah satu-satunya cara yang sah.<ref>Verdict and Sentence for Michael Servetus (1533) in A Reformation Reader eds. Denis R. Janz; 268–270</ref> Permohonan ini ditolak, dan pada tanggal 27 Oktober, Servetus dibakar hidup-hidup di atas tumpukan buku-bukunya sendiri di Dataran Tinggi [[Champel]] di tepi Jenewa.<ref>{{Cite book | last = McGrath | first =Alister E. | author-link =Alister McGrath | title =A Life of John Calvin | publisher=[[Basil Blackwell]] | year =1990 | place = Oxford| isbn = 978-0-631-16398-5 |pages=118–120}}; {{Cite book | last = Cottret | first =Bernard | trans-title =Calvin: A Biography | publisher=Wm. B. Eerdmans | year =2000 | place = Grand Rapids, Michigan| isbn = 978-0-8028-3159-0|title=Calvin: Biographie|orig-year=1995|language=fr|others=Translated by M. Wallace McDonald |pages=222–225}}; {{Cite book | last = Parker | first =T. H. L. | title =John Calvin: A Biography | publisher=Lion Hudson plc | year =2006 | place = Oxford| isbn = 978-0-7459-5228-4|url=https://archive.org/details/johncalvinbiogra00park |pages=150–152}}</ref>
 
== Warisan ==
=== Pencetus Kebebasan Beragama ===
== Legacy ==
Meskipun Calvin menyingkirkan saingan pribadinya, dia kehilangan wewengan moralnya. Eksekusi yang tidak adil terhadap Servetus menimbulkan kemarahan orang-orang yang rasional di seluruh Eropa, dan menjadi argumen yang sangat kuat bagi para pejuang kemerdekaan individu yang mendesak bahwa seseorang tidak boleh dibunuh karena kepercayaan agamanya. Para pejuang itu semakin bertekad untuk terus memperjuangkan kebebasan beragama.
[[Sebastian Castellio]] dan banyak orang lainnya mengecam eksekusi ini dan menjadi pengkritik keras Calvin karena seluruh kejadian ini.
 
Beberapa pemikir anti-trinitas lainnya mulai lebih berhati-hati dalam mengekspresikan pandangan mereka: [[Martin Cellarius]], [[Lelio Sozzini]] dan yang lainnya berhenti menulis atau hanya menulis secara pribadi. Fakta bahwa Servetus telah meninggal berarti tulisan-tulisannya dapat disebarkan secara lebih luas, meskipun orang lain seperti [[Giorgio Biandrata]] mengembangkannya dengan nama mereka sendiri.
Penyair Italia [[Camillio Renato]] memprotes, “Baik Allah maupun roh-Nya tidak menganjurkan tindakan demikian. [[Kristus]] pun tidak memperlakukan orang-orang yang menyangkal dia dengan cara demikian.” Dan humanis Pranis, [[Sebastien Chateillon]] menulis, “Membunuh seseorang tidaklah melindungi suatu doktrin, itu tetap suatu pembunuhan.” Servetus sendiri pernah berkata, “Saya menganggap hal yang serius bila orang-orang dibunuh hanya karena mereka salah dalam menafsirkan Alkitab, apalagi kalau kita tahu bahwa orang-orang yang dipilih pun bisa terjerumus ke dalam kesalahan.”
 
Tulisan-tulisan Servetus mempengaruhi awal gerakan Unitarian di Polandia dan [[Transilvania]].<ref name="kot">See Stanislas Kot, "L'influence de Servet sur le mouvement atitrinitarien en Pologne et en Transylvanie", in B. Becker (Ed.), ''Autour de Michel Servet et de Sebastien Castellion'', Haarlem, 1953.</ref> Pembelaan [[Petrus Gonesius]] terhadap pandangan-pandangan Servetus menyebabkan pemisahan [[Persaudaraan Polandia]] dari Gereja Reformasi Kalvinis di Polandia, dan meletakkan dasar-dasar bagi gerakan [[Socinian]] yang mendorong [[Unitarianisme]] awal di Inggris, seperti [[John Biddle (Unitarian)|John Biddle]].
Berkenaan dampak yang sangat kuat dari eksekusi Servetus, buku ‘’Michael Servetus—Intellectual Ciant, Humanist, and Martyr’’ berkata, “Kematian Servetus merupakan titik balik dalam ideologi dan cara berpikir yang umum sejak abad keempat.” Buku itu juga mengatakan, “Dari sudut pandang sejarah, Servetus mati agar kebebasan hati nurani dapat menjadi hak sipil seseorang dalam masyarakat modern.”
 
Pada tahun 1908, sebuah monumen untuk Servetus didirikan di kota Annemasse, di Prancis, sekitar 5 kilometer dari lokasi dia dibunuh. Di sana, terdapat sebuah tulisan yang berbunyi, “Michael Servet[us], ahli geografi, tabib, psikolog, telah menyumbang bagi kesejahteraan manusia melalui penemuan-penemuan ilmiahnya, pengabdiannya terhadap orang sakit dan miskin, dan perjuangan yang gigih demi kebebasan berpikir dan berhati nurani…Keyakinannya tak tergoyahkan. Dia mengorbankan hidupnya demi kebenaran.”