Selama Revolusi Nasional Indonesia, [[Kapten Mulyono]] membangun sebuah basis militer IndonesiaTRI di [[Tumbang Manjul, Seruyan Hulu, Seruyan|Tumbang Manjul]]. Bersama kelompok militernya, ia menyerang sebuah pasukan [[Tentara Kerajaan Hindia Belanda]] ketika pasukan tersebut sedang beristirahat di sebuah pesanggrahan di Tumbang Manjul. Akibat dari hal itu, Kapten Mulyono dan kelompoknya diburu oleh pasukan Belanda, yang menyebabkan Mulyono terpaksa meninggalkan Tumbang Manjul dan melarikan diri ke [[Jepara]].<ref>{{cite book|title=Pertempuran Tumbang Manjul: Menelusuri jejak Kapten Mulyono di Tanah Dayak|last=Ekpres|first=Palangka|date=2019|publisher=Idea Press Yogyakarta|language=id|isbn=978-6237085058|page=11–14}}</ref>