Invasi Mongol ke Kwarezmia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 84:
Pasca kekalahan Khwarezmia dan kematian Syah [[Ala ad-Din Muhammad II|ʿAlāuddīn Muhammed II]], pangeran [[Jalaluddin Mingburnu|Jalāluddīn Mingburnu]] mengambil alih kekuasaan dan mencoba mengumpulkan sisa-sisa tentara Khwarezmid di selatan [[Afganistan|Afghanistan]], dekat perbatasan India, dan mendatangkan banyak kesulitan bagi Mongol. Jenghis Khan pun mengirim pasukan untuk memburu Jalāluddīn. Saat kedua belah pihak pun akhirnya bertemu pada bulan September 1221 di kota [[Provinsi Parwan|Parwan]], pertempuran berhasil dimenangkan pasukan Jalāluddīn. Kekalahan ini jelas memalukan dan membuat Jenghis Khan mengumpulkan seluruh pasukannnya untuk menyerang Khwarezmia. Ketika akhirnya pasukan Mongol berhasil mengalahkan pasukan Khwarezmia dalam [[Pertempuran Indus|pertempuran di Sungai Indus]], Jalāluddīn melarikan diri ke India dan kembali mengumpulkan kekuatan dari sana.
Jalāluddīn Mankburni kemudian membawa seluruh pasukannya ke utara untuk menyebrangi Khurasan dan tiba di wilayah Azerbaijan pada tahun 1225.<ref name=":0">{{Cite book|last=Korobeǐnikov|first=Dimitri Alexandrovich|date=2014|title=Byzantium and the Turks in the thirteenth century|location=Oxford New York|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-870826-1|series=Oxford studies in Byzantium}}</ref> Dari sana pasukan Khwarezmia mulai menginvasi wilayah timur Kesultanan Seljuk Rum. Untuk menahan serangan Khwarezmia, Sultan Kayqubad beraliansi dengan al-Malik al-Asyraf dari Dinasti Ayubiyah yang menjadi emir di Syria; dan aliansi ini berhasil mengalahkan pasukan Khwarezmia dalam pertempuran di Mecidiye (dekat kota Erzincan) pada 10 Agustus 1230. Dalam pelariannya di pegunungan Sivan, Syah Jalaluddin meninggal setahun kemudian di tangan suku Kurdi. Khwarezmia punah selamanya.<ref name=":0" /><ref>{{Cite web|last=Muttaqin|first=Zaenal|date=2023-12-20|title=Para Kesatria Padang Rumput|url=https://medium.com/@zaenal.muttaqin/para-kesatria-padang-rumput-cb980a02ea2e|website=Medium|language=id|access-date=2023-12-20}}</ref>
Keberhasilan Jalāluddīn mengalahkan Mongol di Parwan, sisa-sisa pendukung Khwarazmia di Transoksiana melakukan beberapa pemberontakan. Kush Tegin Pahlawan memimpin pemberontakan di [[Marw|Merv]] dan berhasil merebut kota itu. Kush Tegin terus melancarkan perlawanan dan berhasil menyerang Bukhara. Orang-orang di Herat juga memberontak dan menyingkirkan gubernur yang diangkat Mongol. Seorang pemimpin pemberontakan bernama Muhammad dari Marghani dua kali menyerang kamp Jenghis Khan yang berada di [[Baghlan]] dan pulang dengan membawa hasil jarahan. Jenghis Khan menanggapi pemberontakan ini dengan menarik pasukan besar [[Ögedei Khan]] kembali ke Ghazni,<ref>Saunders, J. J. (2001).</ref> lalu menunjuk Yelü Ahai untuk memulihkan kedaulatan Mongol di Samarkand dan Bukhara. Yelu Ahai berhasil memulihkan ketertiban di kota-kota yang dikuasai para pemberontak pada tahun 1223.<ref>Sverdrup, Carl (2017).</ref>
|