Dukun AS: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 16:
'''Ahmad Suradji''' (dikenal sebagai Dukun AS atau Nasib Kelewang) ({{lahirmati|[[Medan]]|10|1|1949| [[Deli Serdang|Kabupaten Deli Serdang]] |10|7|2008}}) adalah seorang pelaku [[pembunuhan]] asal [[Indonesia]] pada paruh kedua abad ke-20 M. Ia melakukan pembunuhan atas 42 orang wanita. Jenazah para korban pembunuhan dikubur oleh Ahmad Suradji di perkebunan tebu yang ada di [[Sei Semayang, Sunggal, Deli Serdang|Desa Sei Semayang]], [[Kabupaten Deli Serdang]], [[Sumatera Utara]].
 
== MasaRiwayat mudaHidup ==
Ahmad Suradji dilahirkan pada tanggal 10 Januari 1949 dengan nama Nasib.{{Butuh rujukan}} Ia hanya menamatkan pendidikan hingga [[sekolah dasar]].{{Butuh rujukan}} Masa mudanya dilalui sebagai pencuri lembu di Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat. Ketika mencuri, Ahmad Suradji sering menggunakan [[kelewang]]. Karena itu, ia menerima julukan "Nasib Kelewang" oleh rekan sesama pencuri.<ref name="nama-dukun-as">''Warga Masih Meragukan Kuburan Dukun AS: Polisi akan Tindak Tegas Pelaku Perusakan Kuburan Dukun AS'', [[Analisis]],</ref> Nasib Kelewang kemudian ditangkap dan dipenjarakan karena kasus pencurian lembu. Setelah dibebaskan dari penjara, ia menerima julukan sebagai "Ahmad Suradji".{{Butuh rujukan}}
 
=== PernikahanMasa muda ===
Ahmad Suradji dilahirkan pada tanggal 10 Januari 1949 dengan nama Nasib.{{Butuh rujukan}} Ia hanya menamatkan pendidikan hingga [[sekolah dasar]].{{Butuh rujukan}} Masa mudanya dilalui sebagai pencuri lembu di [[Stabat, Langkat|Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat]]. Ketika mencuri, Ahmad Suradji sering menggunakan [[kelewang]]. Karena itu, ia menerima julukan "Nasib Kelewang" oleh rekan sesama pencuri.<ref name="nama-dukun-as">''Warga Masih Meragukan Kuburan Dukun AS: Polisi akan Tindak Tegas Pelaku Perusakan Kuburan Dukun AS'', [[Analisis]],</ref> Nasib Kelewang kemudian ditangkap dan dipenjarakan karena kasus pencurian lembu. Setelah dibebaskan dari penjara, ia menerima julukan sebagai "Ahmad Suradji".{{Butuh rujukan}}
Ahmad Suradji juga menikah dengan tiga kakak beradik kandung dan tinggal serumah. Karena itu, a menerima julukan sebagai Datuk.{{Butuh rujukan}} Dari ketiga istrinya, ia memiliki sembilan anak.{{butuh rujukan}}
 
=== Kasus pembunuhanPernikahan ===
Ahmad Suradji juga menikah dengan tiga kakak beradik kandung dan tinggal serumah. Karena itu, aIa menerima julukan sebagai Datuk.{{Butuh rujukan}} Dari ketiga istrinya, ia memiliki sembilan anak.{{butuh rujukan}}
 
=== Kasus pembunuhan ===
Ahmad Suradji ditangkap atas kasus pembunuhan seorang wanita muda berusia 21 tahun yang bernama Sri Kemala Dewi. Ia ditangkap setelah pihak kepolisian menemukan mayat Dewi pada tanggal 27 April 1997. Penemuan mayat ini diperkuat oleh saksi mata yang menyatakan bahwa sebelum Dewi menghilang, ia mengantarkannya ke rumah Ahmad Suradji. Penangkapan diadakan setelah di dalam rumah Suradji ditemukan setumpuk pakaian dan perhiasan milik Dewi.{{Butuh rujukan}}