Kongres Perempuan Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Thersetya2021 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Thersetya2021 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 23:
 
== Suara dalam Kongres ==
[[Kongres Pemuda Kedua]] yang menghasilkan "[[Sumpah Pemuda]]", yang diadakan terlebih dahulu pada bulan Oktober 1928, telah menginspirasi tokoh-tokoh perempuan dari kelompok guru muda Jong Java yang telah membentuk cabang Poetri Indonesia di Yogyakarta, untuk membentuk Panitia Kongres Perempuan yang diketuai oleh R.A. Soekonto dengan [[Nyi Hajar Dewantara]] sebagai wakilnya & Soejatien (Ketua Poetri Indonesia Cabang Yogya) sebagai sekretaris. Ketiga tokoh perempuan ini sebenarnya tidak asing dengan dunia pergerakan karena memiliki hubungan dengan tokoh pergerakan nasionalis Indonesia. R.A. Soekonto adalah kakak dari [[Ali Sastroamidjojo]], sedangkan Nyi Hajar Dewantara merupakan istri dari [[Ki Hajar DewantoroDewantara]] dan Soejatien (saat Kongres masih lajang) adalah murid Soekarno & Ki Hajar DewantoroDewantara.
 
Beberapa pidato yang dibacakan oleh tokoh-tokoh perempuan pada saat Kongres:
Baris 31:
# "Kewadjiban & Tjita-Tjita Poeteri Indonesia", oleh Saudari Sitti Soendari
# "Bagaimanakah Djalan Kaoem Perempoean Waktoe Ini & Bagaimanakah Kelak", oleh Saudari Tien Sastrowirjo
# "Kewadjiban Perempoean di Dalamdalam Roemah Tangga", oleh Saudari R.A. Soekonto (Wanita Oetomo)
# "Hal Keadaan Isteri di Europah", oleh Ny. [[Ali Sastroamidjojo]]
# "Keadaban Isteri", oleh Nyi Hajar DewantoroDewantara
 
Pada 22 Desember [[1953]], dalam acara peringatan ke-25 Kongres ini, [[Presiden RI]] [[Soekarno]] menetapkan sebagai Hari Ibu Nasional melalui Dekret Presiden RI No. 316 Tahun 1953. Sejak itulah, setiap tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu di Indonesia.