Bahasa Haji: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Swarabakti (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
Swarabakti (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 22:
Meskipun bahasa Haji memiliki persentase [[kata serapan]] Lampung-Komering yang signifikan, sebagian besar [[kosakata]] dasarnya lebih ber[[kognat|padanan]] dengan rumpun Melayik. Di antara bahasa-bahasa Melayik sendiri, bahasa Haji sejauh ini dianggap sebagai [[bahasa isolat|isolat]] dan tidak berkerabat dekat dengan ragam-ragam Melayik di kawasan sekitarnya.<ref name="Anderbeck" /><ref name="SSML">{{cite book |last1=Anderbeck |first1=Karl |last2=McDowell |first2=Jonathan |year=2020 |title=The Malay Lects of Southern Sumatra |series=JSEALS Special Publication |volume=7 |publisher=University of Hawai'i Press |hdl=10524/52466 |ref=harv}}</ref> Analisis lekiskostatistik terhadap kosakata dasar menunjukkan bahwa bahasa Haji hanya berbagi rerata sekitar 65% kosakata sekerabat ([[kognat]]) dengan ragam-ragam Melayu Barisan Selatan, 60% dengan ragam-ragam [[Rumpun bahasa Musi|Musi dan Palembang]], 63% dengan Proto-Melayik, dan 60% dengan [[bahasa Indonesia]].<ref name="SSML"/>
Bahasa Haji memiliki beberapa ciri arkais yang dipertahankan dari Proto-Melayik, tetapi hilang di ragam Melayik lainnya, seperti retensi bunyi *h (< [[bahasa Proto-Melayu-Polinesia|Proto-Melayu-Polinesia]] *q) di awal kata (''hasap'' 'asap'), walaupun ada kemungkinan hal ini dipengaruhi oleh ragam Lampungik di sekitarnya yang juga mempertahankan bunyi tersebut.<ref name="Anderbeck" /> Bahasa ini juga merupakan satu dari sedikit ragam Melayik di Sumatra Selatan yang mempertahankan pengucapan [[bahasa Proto-Melayik|Proto-Melayik]] *a sebagai {{IPA|/a/}}.<ref name="SSML"/>
== Sosiolinguistik ==
|