Dja Endar Moeda: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 19:
Sebelum dibeli oleh Dja Enda moeda, Pertja Barat dilaporkan dalam [[Selompret Melajoe]] telah diakuisisi dari Lie Bian Goan oleh L,N,A,E. Chatelin Sr yang merupakan produser Sumatra Courant pada tahun 1898. Lalu, pada tahun 1900, surat kabar tersebut dijual kepada L,J.W. Stritzko dengan Dja Endar Moeda tetap menjadi redaktur.{{sfn|Ahmat Adam|2018|p=70}} Pada akhirnya, Dja Endar Moeda membeli ''Pertja Barat'' pada tahun 1905 dan menjadi pribumi pertama yang memiliki pers.<ref>{{Cite web|last=|date=2017-09-24|title=Pers Aceh Dalam Lintasan Sejarah|url=https://buanaindonesia.co.id/aceh/pers-aceh-dalam-lintasan-sejarah/|website=BUANAACEH.COM|language=id|access-date=2023-12-27}}</ref>
Selama menjadi redaktur pada tahun 1905, Dja Endar Moeda terlibat beberapa perselisihan dengan [[Mahyuddin Datuk Sutan Maharadja]] yang menjabat sebagai editor surat kabar [[Tjahaja Sumatra]] dan [[Lim Soen Hin]]. Mereka saling menjatuhkan satu sama lain lewat surat kabar yang mereka.. Dja Endar Moeda melalui Pertja Barat juga menyebut Maharadja sebagai "Datuk Bangkit" yang memiliki makna sebagai orang yang suka mengungkit masalah di masa lampau.<ref>{{Cite book|last=Afif|first=Afthonul|date=2018|url=https://books.google.co.id/books?id=PJyyDwAAQBAJ&pg=PA66&dq=Dja+endar+moeda+perselisihan&hl=en&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj4r_vrg6qDAxUIxDgGHV4MBOEQ6AF6BAgMEAI|title=Dari Melayu Menjadi Indonesia|publisher=Basabasi|isbn=978-602-6651-90-7|pages=65|language=id|url-status=live}}</ref> Sedangkan, Maharadja mengirimkans ebuah syair yang mengkritik kebiasaan Dja Endar Moeda yang suka minum alkohol{{Sfn|Sastri|2014|p=74}} Perselisihan ini terjadi karena persaingan perebutan pasar surat kabar Melayu yang memiliki target pasar yang sama. Perselihan ini akhirnya berakhir ketika para pembaca dan kontributor mengkritik perselisihan yang terus terjadi selama berbulan-bulan melemahkan citra pers Bumiputra, khususnya pers Melayu, di mata bangsa lain.{{sfn|Adam|2018|p=132}}
Pada tahun yang sama, berdasarkan berita dari ''[[Het Nieuws van den Dag voor Nederlandsch-Indië]]'' ia terkena delik pers dan dihukum cambuk serta diusir dari Padang.<ref>{{Cite web|last=|last2=|date=2023-02-13|editor-last=Zulkarnaen|editor-first=Iskandar|title=Catatan Marah Sakti Siregar- Menyoal Bapak Pers Indonesia di HPN 2023|url=https://kaltara.antaranews.com/berita/500685/catatan-marah-sakti-siregar-menyoal-bapak-pers-indonesia-di-hpn-2023|website=kaltara.antaranews.com|access-date=2023-12-27|last3=News|first3=Top|last4=Terpopuler|last5=Nusantara|last6=Nasional|last7=Kaltara|last8=Teknologi|first8=Ekonomi &|last9=Politik|first9=Parlementaria &}}</ref> Delik pers ini didapatkan Dja Endar Moeda akibat tulisannya dalam surat kabarnya yang dia terbitkan dalam [[bahasa Belanda]] bernama ''Sumatera Nieuwsblad'' yang disebarkan di Padang dan Medan.<ref>{{Cite web|date=2023-01-31|title=Dja Endar Moeda, Pelopor Pers Indonesia Pertama dari Tabagsel|url=https://koranmedan.com/dja-endar-moeda-pelopor-pers-indonesia-pertama-dari-tabagsel/|website=KORAN MEDAN|language=en-US|access-date=2023-12-27}}</ref> Surat kabar ini terbit pda tahun 1904.<ref>{{Cite web|date=6 November 2015|title=Surat Kabar Melayu Beraksara Latin Pertama di Indonesia (1)|url=https://www.kabarmelayu.com/news/92/surat-kabar-melayu-beraksara-latin-pertama-di-indonesia-1.html|website=Kabar Melayu|language=en|access-date=2023-12-27}}</ref>
Dja Endar Moeda juga mendirikan beberapa media cetak lain di [[Kota Medan|Medan]] dan Kutaraja (sekarang [[Kota Banda Aceh|Banda Aceh]]). ''[[Pemberita Atjeh]]'' didirikan pada 1906. Dengan rekan-rekannya di Sjarikat Tapanuli, ia menerbitkan ''Pewarta Deli'', dengan dirinya sebagai pemimpin redaksi. Pada 1911, setelah keluar dari ''Pewarta Deli'', Dja Endar Moeda menerbitkan ''[[Bintang Atjeh]]''.{{sfn|Ahmat Adam|2018|pp=145-146}} Dia wafat di [[Kota Banda Aceh|Kotaraja]] pada tahun 1926.<ref>{{Cite web|last=Lubis|first=Bersihar|date=7 Februari 2023|title=Interupsi di Hari Pers Nasional|url=https://analisadaily.com/e-paper/2023-02-07/files/assets/basic-html/page12.html|website=analisadaily.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20230525041520/https://analisadaily.com/e-paper/2023-02-07/files/assets/basic-html/page12.html|archive-date=25 May 2023|access-date=2023-05-25}}</ref>
|