Aminah Sjoekoer: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dwi Yenie (bicara | kontrib)
Menambahkan informasi
k ~cite
Baris 5:
Atje kemudian menikah dengan seorang pria bernama M. Yacob. Yacob merupakan seorang pegawai kantor. Bersama dengan suaminya ini, Aminah mendirikan Meisje School yang kemudian menjadi Sekolah Kepandaian Putri (SKP) yang berada di Yacob Steg (sekarang bernama Jalan Mutiara). Hati Aminah tergerak untuk merintis kemajuan pendidikan perempuan di Samarinda yang pada era kolonial kaum perempuan di Kaltim termasuk yang terbelakang. Meisje School pun didirikan untuk mendidik murid-murid dari kalangan pribumi dengan prioritas kaum perempuan.
 
Meski peruntukannya untuk anak perempuan, anak laki-laki juga ada yang bersekolah di Meisje School. Keponakan Aminah dan Jacob yang bernama Abdoel Moeis Hassan termasuk satu dari antara muridnya. Abdoel Moeis Hassan—bukan Moeis yang dijadikan nama RSUD yang beranak-cucu politikus—kelak menjadi pemimpin pejuang Republiken di Kaltim era Revolusi Kemerdekaan 1945–1949. <ref>{{Cite web|title=Mengembalikan Makna Hari Ibu lewat Kisah Aminah Syukur, Nenek Belanda yang Baik Hatinya - Kaltim Kece|url=https://kaltimkece.id/rupa/risalah/mengembalikan-makna-hari-ibu-lewat-kisah-aminah-syukur-nenek-belanda-yang-baik-hatinya|website=kaltimkece.id|access-date=2023-12-29}}</ref>
 
Sekolah yang dirintisnya ini mengakibatkan intervensi Kolonial Belanda (1928) yang mengambil alih Hollandsch Inlandsche School (Sekolah Ningrat Pribumi). Dari pernikahannya ini, Aminah melahirkan dua orang anak. Namun, lagi-lagi Aminah berpisah dengan suaminya.