Sambas, Sambas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k Bot: Merapikan artikel, removed stub tag |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 16:
|foto=Kantor Kecamatan Sambas, Sambas.jpg|keterangan=Kantor Kecamatan Sambas, Sambas}}
'''Sambas''' adalah [[ibu kota]] [[kabupaten Sambas]] yang sekaligus menjadi pusat pemerintahan dari [[kabupaten Sambas]]. Sambas juga merupakan sebuah [[kecamatan]] yang berada di [[
== Sejarah ==
Orang yang pertama membuka dan mengembangkan [[Kota Sambas]] adalah [[Sultan Muhammad Tajuddin I]] ([[Raden Bima]], [[Sultan Sambas]] ke-2) yang pada sekitar tahun [[1683]] M memindahkan pusat pemerintahan [[Kesultanan Sambas]] dari Lubuk Madung ke Muare Ulakkan (persimpangan
Sekarang [[Kota Sambas]] merupakan [[Ibu Kota]] [[Kabupaten Sambas]] yang secara administratif berada dalam wilayah Kecamatan Sambas. Kecamatan Sambas sering disebut oleh penduduk kabupaten sebagai [[Kota Sambas]], yang juga berslogan "Kota Sambas Terigas". Kota Sambas yang dikenal sekarang merupakan kota pusat pemerintahan [[Kesultanan Sambas]], yang berpusat di [[Istana Alwatzikoebillah]], [[desa]] [[Dalam Kaum, Sambas, Sambas|Dalam Kaum]].
Tepat di depan istana berdiri pula sebuah masjid tua yang merupakan salah satu masjid terbesar di [[Kota Sambas]], yaitu Masjid Agung Jami' atau [[Masjid Sultan Muhammad Syafi'oeddin II]].
Pada zaman pemerintahan [[Hindia Belanda]] kecamatan Sambas merupakan sebuah ''onder afdeeling'' yang berada di bawah seorang ''controleur'' yang disebut ''Onder Afdeeling Chef'' (OAC), dan juga merupakan tempat kedudukan [[Sultan Sambas]]. Pada zaman pendudukan [[Jepang]] kecamatan Sambas berada di bawah kekuasaan seorang ''Gunco''.
|