Garai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mengembalikan suntingan oleh Aleirezkiette (bicara) ke revisi terakhir oleh 20041027 tatsu
Tag: Pengembalian
Zdryiskyloaf (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Taxobox
| color = lightgreen
| name = ''SorgumGarai''
| image = Sorghum.jpg
| image_width = 250px
Baris 16:
}}
 
'''Sorgum''' atau '''garai''' (''Sorghum'' spp.) adalah [[tanaman]] serbaguna yang dapat digunakan sebagai sumber [[pangan]], [[pakan ternak]] dan bahan baku [[industri]]. Sebagai bahan pangan, sorgumgarai berada pada urutan ke-5 setelah [[gandum]], [[jagung]], [[padi]], dan [[jelai]]. SorgumGarai merupakan makanan pokok penting di [[Asia Selatan]] dan [[Afrika]] sub-sahara.
[[Berkas:Malai sorgum varietas Numbu.JPG|jmpl|ka|300px|Malai sorgum varietas Numbu]]
 
SorgumGarai juga mengandung [[serat]] tidak larut air atau serat kasar dan [[serat pangan]], masing-masing sebesar 6,5% - 7,9% dan 1,1% - 1,23%. Kandungan protein pun seimbang dengan jagung sebesar 10,11% sedangkan jagung 11,02%.
 
Begitu pula dengan kandungan patinya sebesar 80,42% sedangkan kandungan pada jagung 79,95%. Hanya saja, yang membuat tepung sorgumgarai sedikit peminat adalah karena tidak adanya [[gluten]] seperti pada tepung terigu. Masyarakat indonesia sudah tenggelam dalam nikmatnya elasitisitas terigu, karena tingginya gluten, dan inilah yang membuat adonan mie, dan roti menjadi elastis.
 
Selain itu Sorgumgarai dikenal memiliki manfaat yang lebih baik daripada tepung terigu karena bebas gluten dan memiliki angka indeks glikemik yang rendah sehingga turut mendukung tren gerakan konsumen bebas gluten diet seperti di negara-negara maju.
 
== Produksi ==
SorgumGarai termasuk tanaman yang mudah dibudidayakan karena membutuhkan biaya perawatan yang termasuk murah dan bisa ditanam secara [[tumpang sari]] dengan padi gogo, kedelai, kacang tanah atau tembakau, ataupun ditanam dengan [[pertanaman tunggal]]. Dalam satu kali tanam, sorgumgarai dapat dipanen lebih satu kali sehingga sorgum tergolong tanaman yang memiliki produktivitas yang tinggi. Daerah budidaya sorgumgarai sangat luas, sorgumgarai dapat hidup mulai dari [[dataran rendah]] hingga [[dataran tinggi]] dengan iklim tropis-kering sampai iklim basah.<ref>{{Cite journal|last=Biba|first=M. Arsyad|date=2015|title=Prospek pengembangan sorgum untuk ketahanan pangan dan energi|url=|journal=Iptek Tanaman Pangan|volume=6|issue=2|pages=|doi=}}</ref><ref>{{Cite web|last=P|first=Dwilaksono|last2=u|date=2021-03-04|title=Potensi Sorghum Sebagai Pangan Alternatif Pengganti Beras|url=https://www.budidayatani.com/potensi-sorghum-sebagai-pangan.html|website=Budidaya Tani|language=id-ID|access-date=2021-03-04}}</ref>
 
Di Indonesia, daerah pengembangan sorgumgarai cukup luas. Saat ini, daerah penghasil sorgumgarai meliputi [[Jawa Tengah]] ([[Kabupaten Pati|Pati]], [[Kabupaten Demak|Demak]], [[Kabupaten Wonogiri|Wonogiri]], [[Kabupaten Grobogan|Grobogan]]), [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] ([[Kabupaten Gunungkidul|Gunung Kidul]], [[Kabupaten Kulon Progo|Kulon Progo]]), [[Jawa Timur]] ([[Kabupaten Lamongan|Lamongan]], [[Kabupaten Bojonegoro|Bojonegoro]], [[Kabupaten Tuban|Tuban]], [[Kota Probolinggo|Probolinggo]]), dan sebagian daerah di [[Nusa Tenggara Barat]] dan [[Nusa Tenggara Timur]].<ref>{{Cite journal|last=Sirappa|first=M.P.|date=2003|title=Prospek Pengembangan Sorgum di Indonesia sebagai Komoditas Alternatif untuk Pangan, Pakan, dan Industri|url=|journal=Jurnal Litbang Pertanian|volume=22|issue=4|pages=133-140|doi=}}</ref> Tanaman sorgumgarai termasuk tanaman prioritas kedua untuk petani di Nusa Tenggara Timur setelah tanaman jagung, karena selain sorgumgarai dapat ditanam pada lahan-lahan yang kurang menguntungkan, seperti memiliki curah hujan yang rendah, sistem pengairan yang terbatas, serta kondisi lahan yang tidak terlalu subur, tanaman sorgumgarai juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.<ref>{{Cite journal|last=Subagio|first=Herman dan Muh Aqil|date=2013|title=Pengembangan Produksi Sorgum di Indonesia.|url=|journal=Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian|volume=|issue=|pages=199-214|doi=}}</ref> Selain itu, sorgum juga dapat diolah menjadi beberapa produk makanan seperti beras, mie, makanan ringan dan tepung.<ref>{{Cite web|last=UKM|first=UPT Pelatihan Koperasi dan|date=2022-12-05|title=Pelatihan Pembuatan Beras Analog dan Tepung dari Sorgum|url=https://uptdiklatukm.diskopukm.jatimprov.go.id/2022/12/05/pelatihan-digital-marketing-untuk-strategi-branding-santripreneur/|website=UPT PELATIHAN DINAS KOPERASI DAN UKM PROVINSI JAWA TIMUR|language=en-US|access-date=2023-01-30}}</ref>
 
[[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara|TNI AU]] dan [[Kementerian Pertanian Republik Indonesia|Kementerian Pertanian]] (Kementan) sepakat mengembangkan tanaman Sorgumgarai, sebagai komoditi bahan pangan yang akan dikembangakan kedua belah pihak. Kesepakatan tersebut tertuang dalam naskah kesepahaman bersama antara TNI AU dan Kementan, yang ditandantangani oleh [[Kepala Staf TNI Angkatan Udara|KSAU]] Marsekal TNI [[Fadjar Prasetyo]] dan [[Daftar Wakil Menteri Pertanian Indonesia|Wakil Menteri Pertanian]] (Wamentan) [[Harvick Hasnul Qolbi]], di Lanud [[Sutan Sjahrir|Sutan Sahrir]], [[Kota Padang|Padang]], Selasa (29/11/2022). Untuk mendukung program [[Ketahanan pangan|Ketahanan Pangan]], TNI AU telah menyiapkan lahan kurang produktif di Lanud Sutan Syahrir seluas 12 Hektar untuk pengembangan tanaman Sorgumgarai. Diharapkan program ini dapat membantu ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan prajurit dan keluarganya<ref>{{Cite web|date=30 November 2022|title=Tanda Tangani MOU Ketahanan Pangan, TNI AU-Kementan Sepakat Kembangkan Tanaman Sorgum|url=https://www.zonamiliter.com/2022/11/30/tanda-tangani-mou-ketahanan-pangan-tni-au-kementan-sepakat-kembangkan-tanaman-sorgum/|website=ZONAMILITER.COM|access-date=25 Desember 2022}}</ref>.
 
== Spesies ==