Kota Batam: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 67:
}}
'''Kota Batam''' adalah [[kota]] terbesar di provinsi [[Kepulauan Riau]], [[Indonesia]]. Wilayah Kota Batam terdiri dari [[Pulau Batam]], [[Pulau Rempang]] dan [[Pulau Galang]] dan pulau-pulau kecil lainnya di kawasan [[Selat Singapura]] dan [[Selat Melaka|Selat Malaka]]. [[Pulau Batam]], [[Pulau Rempang]] dan [[Pulau Galang]] terkoneksi oleh [[Jembatan Barelang]]. Menurut [[Dinas Kependudukan]] dan [[Catatan sipil|Catatan Sipil]] Kota Batam, pada pertengahan tahun [[2023]] jumlah [[penduduk]] Batam mencapai 1.240.792 jiwa, dengan kepadatan 1.200 jiwa/km².<ref name="DUKCAPIL"/> Kota Batam merupakan bagian dari [[zona perdagangan bebas]] [[Metropolitan|wilayah metropolitan]] [[Batam–Bintan–Karimun|Batam Raya]] (Batam-[[Kabupaten Bintan|Bintan]]-[[Kabupaten Karimun|Karimun]]) dan kawasan dari [[Sijori]] ([[Singapura]], [[Johor]] ([[Malaysia]]), [[Kepulauan Riau]] ([[Indonesia]])).
Kota Batam merupakan salah satu kota dengan letak yang sangat strategis. Selain berada di jalur pelayaran internasional, kota ini memiliki jarak yang sangat dekat dan berbatasan langsung dengan [[Singapura]] dan [[Malaysia]]. Sebagai [[kota terencana]], Batam merupakan salah satu kota dengan pertumbuhan terpesat di [[Indonesia]]. Ketika dibangun pada tahun 1970-an oleh Otorita Batam (saat ini bernama ''[[BP Batam]]''), kota ini hanya dihuni sekitar 6.000 penduduk dan dalam tempo 40 tahun [[penduduk]] Batam bertumbuh hingga 158 kali lipat.
== Sejarah ==
Baris 78:
Sebelum mendapat perhatian khusus dari [[pemerintah pusat]], Batam merupakan sebuah [[pulau]] kosong berupa [[hutan belantara]] yang nyaris tanpa denyut kehidupan. Namun, terdapat beberapa kelompok penduduk yang lebih dahulu mendiami pulau ini. Mereka berprofesi sebagai [[Jebakan ikan|penangkap ikan]] dan [[Budi daya padi|bercocok tanam]]. Mereka sama sekali tidak banyak terlibat dalam mengubah bentuk fisik [[pulau]] ini yang merupakan hamparan [[hutan belantara]].
Pada dekade 1970-an, Batam mulai dikembangkan sebagai basis [[logistik]] dan operasional untuk industri minyak dan [[gas bumi]] oleh [[Pertamina]]. dengan tujuan awal menjadikan [[Batam]] sebagai [[Singapura]]-nya [[Indonesia]], maka kemudian berdasarkan [[Keputusan Presiden (Indonesia)|Keputusan Presiden (Keppres)]] Nomor 41 Tahun 1973, pembangunan Batam didukung dan dipercayakan kepada lembaga pemerintah yang bernama Otorita Pengembangan Daerah Industri [[Pulau Batam]] atau sekarang dikenal dengan [[Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam|Badan Pengusahaan Batam (BP Batam)]] sebagai penggerak [[pembangunan Batam]].
Seiring pesatnya perkembangan [[Pulau Batam]], pada dekade 1980-an, berdasarkan [[Peraturan Pemerintah (Indonesia)|Peraturan Pemerintah]] Nomor 34 tahun 1983, wilayah [[Kecamatan]] Batam yang merupakan bagian dari [[Kabupaten Kepulauan Riau]], ditingkatkan statusnya menjadi [[Kota Batam|Kotamadya Batam]] yang memiliki tugas dalam menjalankan administrasi pemerintahan dan kemasyarakatan serta mendudukung pembangunan yang dilakukan Otorita Batam ([[Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam|BP Batam]]).
Baris 98:
== Pemerintahan ==
Kota Batam memiliki dua macam pemerintahan yaitu Pemerintah Kota dan Badan Pengusahaan. Namun pada tanggal 17 September 2019 berakhirnya pemerintahan dualisme sehingga Badan Pengusaha Batam diberikan kepada Pemerintahan Wali Kota Batam berdasarkan Pada Kebijakan tertuang dalam [[Peraturan Pemerintah (Indonesia)|Peraturan Pemerintah]] (PP) Nomor 62 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas PP 46/2007 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan [[Pelabuhan Bebas Batam]]
=== Wali Kota ===
{{utama|Daftar Wali Kota Batam}}
Peran [[pemerintah Kota Batam]] mengurus segala administrasi [[Demografi|kependudukan]] dan [[pencatatan sipil]] maupun [[Sumber Daya Manusia]]. Pada tanggal 5 Januari 2011, diselenggarakan pemilihan
{| class="wikitable"
Baris 125:
{{utama|Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam}}
Badan Pengelola Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam atau yang sering disingkat ''[[BP Batam]]'' adalah badan pemerintahan yang berada di bawah pimpinan Dewan Kawasan (DK) [[Batam Pemerintah Pusat]], yang diketuai [[Darmin Nasution]], [[Menko Perekonomian]]. [[BP Batam]] berperan dalam tata kelola lahan dan investasi di [[Zona ekonomi khusus|Kawasan Ekonomi Khusus]] (KEK) Kota Batam.
=== Dewan Perwakilan ===
Baris 221:
=== Bahasa ===
[[Bahasa Indonesia]] adalah [[bahasa]] yang digunakan sebagai [[bahasa]] pengantar sehari-hari. Bahasa daerah juga digunakan oleh para [[penduduk]] yang berasal dari daerah lain, seperti [[Bahasa Melayu]], [[Bahasa Minangkabau|Minangkabau]], [[Rumpun bahasa Batak|Batak]], dan [[Bahasa Jawa|Jawa]] serta berbagai dialek [[Tionghoa|etnis Tionghoa]] seperti [[Bahasa Hokkien]], [[Bahasa Tiochiu|Tiochiu]], [[Bahasa Kanton|Kanton]] dan lain-lain. Hal demikian terjadi karena Batam adalah <u>tempat berbagai [[Kelompok etnik|suku bangsa]] bertemu</u>.
== Perekonomian ==
Pertumbuhan ekonomi Kota Batam yang lebih tinggi dibandingkan dengan laju [[pertumbuhan ekonomi nasional]] menjadikan wilayah ini andalan bagi pemacu pertumbuhan ekonomi secara nasional maupun bagi [[Kepulauan Riau|Provinsi Kepulauan Riau]]. Beragam [[sektor penggerak ekonomi]] meliputi [[sektor komunikasi]], [[sektor listrik]], [[sektor air dan gas]], [[sektor perbankan]], [[sektor industri]] dan [[alih kapal]], [[Perdagangan|sektor perdagangan]] dan jasa merupakan nadi perekonomian kota
Pemerintah Kota Batam sebagai pelaksana [[pembangunan Kota Batam]] bersama-sama [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Batam]] serta keikutsertaan Badan Otorita Batam dalam meneruskan pembangunan, memiliki komitmen dalam memajukan pertumbuhan investasi dan ekonomi Kota Batam, hal ini dibuktikan dengan adanya nota kesepahaman ketiga instansi tersebut, yang kemudian diharapkan terciptanya pembangunan Kota Batam yang berkesinambungan. Batam, bersama dengan [[Kabupaten Bintan|Bintan]] dan [[Tanjung Balai Karimun (kota)|Karimun]] kini telah berstatus sebagai [[Zona ekonomi khusus|Kawasan Ekonomi Khusus]] (KEK). Dengan ini diharapkan dapat meningkatkan investasi di Batam yang pada akhirnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
=== Pariwisata ===
Baris 305:
=== Pendidikan Wajib ===
Di
=== Perguruan Tinggi ===
Baris 311:
== Kesehatan ==
{{utama|Daftar Rumah Sakit di Kota Batam}}Di dalam Kota Batam terdapat berbagai macam fasilitas kesehatan seperti [[klinik]], [[rumah sakit]], [[apotek]], [[laboratorium kesehatan]] dan lain-lain. Contohnya: RS Awal Bros, RS Budi Kemuliaan, RS Harapan Bunda, RSIA Kasih Sayang Ibu, Klinik Harapan Kita, Klinik Kimia Farma, Klinik gigi ACDC, Apotek Budi Farma, Apotek Kimia Farma, Apotek Sentosa, Apotek Prokita, Laboratorium Kesehatan [[Prodia Widyahusada|Prodia]] dan lain-lain
== Transportasi ==
=== Jalur Darat ===
Di Kota Batam terdapat jalan raya yang menghubungkan antar kawasan di [[Pulau Batam]] yang merupakan [[jalan nasional]], [[jalan provinsi]], dan [[jalan kota]]. Satu-satunya jalur darat yang menghubungkan [[Pulau Batam]] dengan pulau-pulau di sekitarnya adalah [[Jembatan Barelang]].
==== Transportasi Massal Lokal ====
Baris 321:
==== ''Bus Rapid Transit (BRT)'' ====
Sistem ''[[bus rapid transit]]'' (BRT) di Kota Batam atau yang dikenal dengan ''[[TransBatam]]'' mulai dioperasikan sejak tahun 2005. Sistem ini menjadi sistem BRT kedua di [[Indonesia]] setelah [[TransJakarta]]. Bus ''[[TransBatam]]'' beroperasi dari pukul 05.30 hingga 19.00 WIB. Harga tiket ''[[TransBatam]]'' adalah Rp. 2.000,- untuk pelajar, dan Rp. 4.000,- untuk umum.
Saat ini, Trans Batam melayani 8 koridor rute:
Baris 349:
=== Jalur Laut ===
[[Pulau Batam]] terhubung secara internasional melalui jalur laut dan udara. Adapun jalur laut yang menghubungkan [[Pulau Batam]] dengan [[Pulau]] [[Singapura]] dan [[Kota]] [[Johor Bahru]], [[Malaysia]] yang dapat diakses melalui empat [[pelabuhan internasional]], yaitu [[Pelabuhan Batam Centre]], [[:en:Batam_Harbour_Bay_Ferry_Terminal|Pelabuhan Harbour Bay]], [[Pelabuhan Nongsa]], dan [[Pelabuhan Sekupang]]. Selain itu, [[Pelabuhan Telaga Punggur]], [[Pelabuhan Sekupang]] dan [[:en:Batam_Harbour_Bay_Ferry_Terminal|Pelabuhan Harbour Bay]] juga melayani [[pelayaran domestik]] antarpulau.
=== Jalur Udara ===
|