Sunan Ampel: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 53:
 
Babad Ngampeldenta menuturkan bahwa pengangkatan resmi Raden Rahmat sebagai imam di Surabaya dengan gelar sunan dan kedudukan wali di Ngampeldenta dilakukan oleh Raja Majapahit. Dengan demikian, Raden Rahmat lebih dikenal dengan sebutan Sunan Ngampel. Menurut sumber legenda Islam yang dicatat H.J. De Graaf & Th.G.Th. Pigeaud dalam Kerajaan-Kerajaan Islam di Jawa: Peralihan dari Majapahit ke Mataram (1986), Raden Rahmat diangkat menjadi imam Masjid Surabaya oleh pejabat Pecat Tandha di Terung bernama Arya Sena. Penempatan Raden Rahmat di [[Kota Surabaya|Surabaya]], selain dilakukan secara resmi oleh Pecat Tandha di Terung juga disertai oleh keluarga-keluarga yang dipercayakan Kerajaan Majapahit untuk dipimpinnya. Menurut Lembaga Riset Islam Pesantren Luhur Sunan Giri Malang (1975), karena hubungan baik dengan Raja Majapahit, Raden Rahmat diberi izin tinggal di Ampel disertai keluarga-keluarga yang diserahkan oleh Raja Majapahit. <ref>{{Cite book|last=Sunyoto|first=Agus|date=Juni 2016|title=Atlas Wali Songo|location=Tangerang Selatan|publisher=Pustaka IIMaN dan Lesbumi PBNU|isbn=978-602-8648-18-9|pages=191-205|url-status=live}}</ref>
 
=== Keturunan ===
Istri pertama adalah Dyah Candrawati alias Nyai Ageng Manila binti Arya Teja Al-Abbasyi, berputera:
# Maulana Mahdum Ibrahim/Raden Mahdum Ibrahim/( [[Sunan Bonang]] )
# Syarifuddin/Raden Qasim/( [[Sunan Drajat]] )
# Siti Syari’ah/ Nyai Ageng Maloka/ Nyai Ageng Manyuran
# Siti Muthmainnah
# Siti Hafsah
 
Istri kedua adalah Dyah Karimah binti Ki Kembang Kuning, melahirkan beberapa anak yaitu {{Citation needed}}:
# Dewi Murtashiyah yang menjadi istri [[Sunan Giri]].<ref>{{Cite book|last=Mursidi, A., dan Soetopo, D.|date=Juli 2021|url=http://repository.unibabwi.ac.id/id/eprint/622/4/9.%20buku%20Toponimi%20kecamatan%20Babupaten%20Banyuwangi%20Pendekatan%20Historis.pdf|title=Toponimi Kecamatan Kabupaten Banyuwangi Pendekatan Historis|location=Klaten|publisher=Penerbit Lakeisha|isbn=978-623-6322-59-8|editor-last=Andriyanto|pages=112|url-status=live}}</ref>
# Dewi Asyiqah/ Dewi Murthasimah Istri [[Raden Patah]]
# Raden Husamuddin ([[Sunan Lamongan]])
# Raden Zainal Abidin ([[Sunan Demak]])
# [[Pangeran Tumapel]] / Pangeran Lamongan/ Sayyid Maulana Hamzah.
# Raden Faqih ( Sunan Ampel 2 )
 
== Ajaran ==