Koalisi Seni: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Margaretmegan (bicara | kontrib)
k memperbaiki kategori
Margaretmegan (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 35:
Dalam pertemuan berikutnya di Bandung, Jawa Barat, 21-22 Juni 2010, nama Koalisi Seni Indonesia lahir<ref>{{Cite web|title=Tentang Kami|url=https://koalisiseni.or.id/tentang-kami/|website=Koalisi Seni|language=id-ID|access-date=2024-01-04}}</ref>. Saat itu, terpilih pula lima orang anggota Komite Pengarah (''Steering Committee'') yang bertugas hingga badan hukum organisasi ini diresmikan. Rancangan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang telah disiapkan oleh Komite Pengarah dibahas pada pertemuan berikutnya di Jakarta, 19 Maret 2011. Pertemuan itu menyepakati Koalisi Seni harus diperkenalkan kepada sebanyak mungkin orang yang bekerja di dunia kesenian dan mengajak lebih banyak lagi calon anggota.
 
== Undang-undang Pemajuan Kebudayaan (2013 - 2017) ==
Wacana Rancangan Undang-undang (RUU) Kebudayaan pertama kali muncul tercatat pada 1982<ref>{{Cite web|last=Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|date=2017|title=NASKAH AKADEMIK RUU tentang Kebudayaan|url=https://www.dpr.go.id/dokakd/dokumen/RJ1-20170331-081137-3786.pdf|access-date=4 Januari 2024}}</ref>, kemudian kembali dibahas di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada kisaran 2014<ref>{{Cite web|last=Mar|title=Masih Banyak Perdebatan, Pembahasan RUU Kebudayaan Akan Ditunda|url=https://www.hukumonline.com/berita/a/masih-banyak-perdebatan--pembahasan-ruu-kebudayaan-akan-ditunda-lt53b6665427830/|website=hukumonline.com|language=Indonesia|access-date=2024-01-04}}</ref>. Saat itu, RUU dirancang dengan paradigma pelestarian budaya yang cenderung takut pada budaya asing dan berisi banyak larangan bagi warga negara. Salah satu drafnya bahkan diselipi kepentingan industri, yakni mencantumkan kretek sebagai warisan kebudayaan yang harus dilindungi<ref>{{Cite web|last=antaranews.com|date=2015-09-30|title=Taufiq Ismail: kretek bukan warisan budaya|url=https://www.antaranews.com/berita/520917/taufiq-ismail-kretek-bukan-warisan-budaya|website=Antara News|language=id|access-date=2024-01-04}}</ref>.
 
Baris 44:
Pada 2021, Koalisi Seni mengadakan webinar tentang 4 tahun pelaksanaan UU Pemajuan Kebudayaan<ref>{{Cite web|title=Pegiat Seni Budaya Bersuara Lantang Tagih Janji Presiden Joko Widodo Majukan Kebudayaan Indonesia|url=https://wartakota.tribunnews.com/2021/04/27/pegiat-seni-budaya-bersuara-lantang-tagih-janji-presiden-joko-widodo-majukan-kebudayaan-indonesia|website=Wartakotalive.com|language=id-ID|access-date=2024-01-04}}</ref>. Kemudian pada 2022, Koalisi Seni mengadakan webinar 5 tahun implementasi UU Pemajuan Kebudayaan<ref>{{Cite web|last=DA|first=Ady Thea|title=Koalisi Ingatkan Pentingnya Strategi Pemajuan Kebudayaan|url=https://www.hukumonline.com/berita/a/koalisi-ingatkan-pentingnya-strategi-pemajuan-kebudayaan-lt628ccb6854373/|website=hukumonline.com|language=Indonesia|access-date=2024-01-04}}</ref>.
 
== TataRUU KelolaPermusikan Industri(2018 Musik- 2019) ==
Dalam upaya untuk memperbaiki ekosistem kesenian di Indonesia, Koalisi Seni telah berperan aktif dalam gerakan untuk meningkatkan kualitas tata kelola industri musik. Proses ini dimulai dengan memfasilitasi sesi Bincang Musik dalam Konferensi Musik Indonesia pada tahun 2018, yang menjadi forum diskusi mengenai kondisi dan aspirasi dalam ekosistem musik.
 
Baris 53:
Pada 2023, dengan dukungan dari [[UNESCO]] dan KFIT, Koalisi Seni melakukan riset mengenai situasi hak cipta musik digital di Indonesia<ref>{{Cite web|last=Prabowo|first=Haris|title=Riset Koalisi Seni: UU Hak Cipta Rugikan Musisi di Era Digital|url=https://tirto.id/riset-koalisi-seni-uu-hak-cipta-rugikan-musisi-di-era-digital-gKlV|website=tirto.id|language=id|access-date=2024-01-04}}</ref>. Hasil riset tersebut dituangkan dalam buku [https://www.academia.edu/110867200/Diam_Diam_Merugikan_Situasi_Hak_Cipta_Musik_Digital_di_Indonesia Diam-Diam Merugikan: Situasi Hak Cipta Musik Digital Di Indonesia] dan modul [https://www.academia.edu/110083269/Semua_yang_Musisi_Perlu_Tahu_Tentang_Hak_Cipta_Digital Semua yang Musisi Perlu Tahu Tentang Hak Cipta Digital].
 
== Kebebasan Berkesenian (2019 - sekarang) ==
Lebih dari dua dekade setelah runtuhnya rezim Orde Baru, kebebasan berkesenian masih menjadi isu kompleks di Indonesia. Hal ini terkait erat dengan tantangan pemenuhan [[Hak asasi manusia|Hak Asasi Manusia (HAM)]], yang dalam banyak kasus masih mengalami hambatan bahkan mengalami kemunduran dalam beberapa tahun terakhir.