Kabupaten Sikka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jeff van Timor (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Jeff van Timor (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 80:
Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun [[2020]], mencatat penduduk Kabupaten Sikka berdasarkan agama yakni [[Kekristenan|Kristen]] 89,60%, dengan mayoritas [[Katolik]] sebanyak 87,95% dan selebihnya [[Protestan]] 1,65.<ref name="DUKCAPIL"/> Sejak tahun 2005, Sikka menjadi keuskupan baru, yakni [[keuskupan Maumere]], di bawah [[Keuskupan Agung]] [[Ende]] dengan [[Uskup]] pertamanya Mgr. [[Vincentius Sensi Potokota]].
 
Agama [[Islam]] cukup signifikan di kabupaten Sikka yakni 10,32%. Sebagian lagi beragama [[Hindu]] 0,06% dan [[Buddha]] 0,02%<ref name="AGAMA" /> Kawasan pesisir utara cukup banyak dihuni oleh wargamasyarakat keturunanetnis etnikpendatang [[Suku TidungBajo Wuring|Bajo Wuring]], [[Suku Buton|Buton]], [[Suku Bugis|Bugis]], dan [[Suku Jawa|Jawa]] danyang ada sebagianmenuturkan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoabahasa Melayu Maumere]] dansebagai [[Sukusarana Bali|Bali]]komunikasinya.
 
Kawasan berpenduduk padat adalah di kawasan utara yang berbatasan dengan Laut Flores, sedang kawasan selatan yang berbatasan dengan Laut Sawu/Lautan Hindia berpenduduk jarang. Konsentrasi penduduk perkotaan ada di kota Maumere, termasuk ke dalam kecamatan Alok, Alok Timur dan Alok Barat, dan kawasan Geliting di Kewapante.