Teologi Paus Pius XII: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~cite
Baris 9:
Dalam ensikliknya yang pertama, ''[[Summi Pontificatus]]'', ia mengembangkan satu tema utama masa kepausannya. Katolik bersifat universal, dan oleh karena itu menentang permusuhan dan superioritas ras atau nasional. Ia melanjutkan tema ini dalam ensiklik lain, seperti ''[[Mystici corporis]]'' dan ''[[Mediator Dei]]'', dan dalam berbagai pidato dan pidato. Tidak ada perbedaan ras karena umat manusia merupakan satu kesatuan, karena “dari satu nenek moyang [Tuhan] menjadikan semua bangsa mendiami seluruh bumi”.
 
Bangsa-bangsa, meskipun terdapat perbedaan perkembangan akibat beragamnya kondisi kehidupan dan budaya, tidak ditakdirkan untuk menghancurkan kesatuan umat manusia, melainkan memperkaya dan memperindahnya dengan saling berbagi bakat khas mereka dan saling bertukar pikiran. <ref>Pius XII, Enc. Summi Pontificatus, 4</ref> Semua ras, seluruh umat manusia, dikasihi oleh Kristus tanpa kecuali dan pengecualian. Perbedaan kebangsaan dan ras tidak menjadi masalah. Cinta sejati berarti mencintai semua orang, baik Katolik, Kristen, atau bukan.<ref>AAS 1939, 413</ref>{{Rquote|right|Oh, ajaran Pius XII. Dia memahami untuk menyesuaikan magisterium Gereja dengan pemikiran paling modern.|[[Paus Yohanes XXIII]]|merujuk pada lebih dari 8000 halaman ajaran kepausan.<ref>Yohanes XXIII, Pius XII, dalam Domenico Tardini, Pius XII, Roma 1959, hal.14.</ref>}}
 
==Gereja sebagai tubuh mistik Kristus==