Kota Lubuklinggau: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 71:
}}
'''Lubuklinggau''' (Dahulu [[Daerah Tingkat II]] berstatus [[Kota Madya]]) adalah
[[Kota Lubuklinggau]] dikenal dengan sebutan "Kota Transit Menuju Kota Metropolis" karena berada persis di persimpangan jalan lintas tengah Sumatera antara Provinsi [[Jambi]], [[Lampung]] dan [[Bengkulu]]. Dalam perkembangannya, kota ini tumbuh menjadi pusat ekonomi, perdagangan, dan jasa. Dengan posisi yang strategis, kota ini diramaikan oleh mereka yang transit untuk beristirahat di tengah perjalanannya. Setelah perjalanan jauh melalui darat, misalnya dari [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] atau [[Lampung]], kerap kali orang akan beristirahat di Lubuklinggau. Begitu pula kalau dari arah utara, seperti dari [[Kota Medan]] atau [[Kota Padang]] via [[jalinteng]], juga akan menyempatkan berhenti di Lubuklinggau.
Pada masa Agresi Belanda II, 1947–1949, kota ini merupakan pusat komando tentara Indonesia yang tertinggi di Sumatera Bagian Selatan. Berslogan ”sebiduk, semare” yang berarti sewadah setujuan, kota ini memiliki visi “Terwujudnya Kota Lubuklinggau Menjadi Kota Metropolis Yang Madani”.
== Geografi ==
|