Sri Mulyani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: pranala ke halaman disambiguasi
k perbaikan kekeliruan dalam penulisan sitasi
Baris 433:
 
=== Internasional ===
Sepanjang rentang 2017-2024, Sri Mulyani tiap tahunnya rutin melakukan penambahan [[investasi]] Pemerintah pada ragam lembaga keuangan internasional yang diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK);{{efn|PMK ini berturut-turut adalah PMK No. 150/PMK.010/2017 untuk tahun anggaran 2017, PMK No. 59/PMK.010/2018 untuk tahun anggaran 2018, PMK No. 50/PMK.010/2019 untuk tahun anggaran 2019, PMK No. 196/PMK.010/2020 untuk tahun anggaran 2020, PMK No. 176/PMK.010/2021 untuk tahun anggaran 2021, PMK No. 183/PMK.010/2022 untuk tahun anggaran 2022, PMK No. 56 Tahun 2023 untuk tahun anggaran 2023, serta PMK No. 161 Tahun 2023 untuk tahun anggaran 2024}} baik dengan tujuan untuk mempertahankan maupun untuk meningkatkan persentase investasi Pemerintah pada [[Organisasi internasional|Badan]] tersebut. Badan penerima investasi selama periode tersebut meliputi [[Asosiasi Pembangunan Internasional|International Development Association]] (IDA), [[Bank Pembangunan Islam|Islamic Development Bank]] (IsDB), [[Dana Internasional untuk Pengembangan Pertanian|International Fund for Agricultural Development]] (IFAD), [[Bank Investasi Infrastruktur Asia|Asian Infrastructure Investment Bank]] (AIIB), Credit Guarantee and Investment Facility (CGIF), [[Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan|International Bank for Reconstruction and Development]] (IBRD), [[International Finance Corporation]] (IFC), Islamic Corporation for the Development of the Private Sector (ICD), serta Islamic Corporation for the Insurance of Investment and Export Credit (ICIEC). Pada Mei 2023, ia mengumumkan bahwa Pemerintah berencana meningkatkan porsi modal yang ditempatkan Indonesia di IsDB sehingga Indonesia yang semula merupakan pemegang saham terbesar ke-12 Badan tersebut, naik tingkat menjadi terbesar ke-3, setelah [[Arab Saudi]] dan [[Libya]].<ref>{{cite news| last = Kamalina | first = Annasa Rizki | editor-last = Rini | editor-first = Annisa Sulistyo | date = 2023-05-14 | title = Porsi Saham Indonesia di Islamic Development Bank Bakal Naik jadi Terbesar Ketiga | url = https://ekonomi.bisnis.com/read/20230514/9/1655745/porsi-saham-indonesia-di-islamic-development-bank-bakal-naik-jadi-terbesar-ketiga | url-status = live | work = [[Bisnis Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240109144525/https://ekonomi.bisnis.com/read/20230514/9/1655745/porsi-saham-indonesia-di-islamic-development-bank-bakal-naik-jadi-terbesar-ketiga | archive-date = 2024-01-09 | access-date = 2024-01-09}}</ref> Hal ini kemudian disetujui secara aklamasi oleh Dewan Gubernur IsDB.<ref>{{cite news| last = Masitoh | first = Siti | editor-last = Laoli | editor-first = Noverius | date = 2023-05-14 | title = Sri Mulyani Beberkan Manfaat Indonesia Jadi Pemilik Saham Terbesar ke-3 di IsDB | url = https://nasional.kontan.co.id/news/sri-mulyani-beberkan-manfaat-indonesia-jadi-pemilik-saham-terbesar-ke-3-di-isdb | url-status = live | work = [[Bisnis IndonesiaKontan]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240109152848/https://nasional.kontan.co.id/news/sri-mulyani-beberkan-manfaat-indonesia-jadi-pemilik-saham-terbesar-ke-3-di-isdb | archive-date = 2024-01-09 | access-date = 2024-01-09}}</ref>
 
== Skandal Bank Century ==