Kota Lubuklinggau: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) k →top: remove dauref, removed: | dauref = |
||
Baris 64:
| area_code = 0733
| nomor_polisi = BG xxxx H**
|
▲| dauref = (2013)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873/|title=Perpres No. 10 Tahun 2013|date=2013-02-04|accessdate=2013-02-15|archive-date=2013-02-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20130214064515/http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873|dead-url=yes}}</ref>
| slogan = Ayo Ngelong Ke Lubuklinggau
| web = [http://lubuklinggaukota.go.id/ www.lubuklinggaukota.go.id]
Baris 73 ⟶ 72:
'''Lubuklinggau''' (Dahulu [[Daerah Tingkat II]] berstatus [[Kota Madya]]) adalah salah satu dari 4 kota setingkat kabupaten, yang letaknya paling barat wilayah provinsi [[Sumatera Selatan]]. Dengan jumlah Populasi tahun 2022 (240,238 ribu jiwa), yang terletak pada posisi antara 102 º 40' 0” - 103 º 0' 0” bujur timur dan 3 º 4' 10” - 3 º 22' 30” lintang selatan berbatasan langsung dengan [[Kabupaten Rejang Lebong]], [[Bengkulu|Provinsi Bengkulu]]. Status "kota" untuk Lubuklinggau diberikan melalui UU No. 7 Tahun 2001 dan diresmikan pada [[17 Agustus]] [[2001]].Kota ini merupakan pemekaran dari [[Kabupaten Musi Rawas]].<ref>{{id}}{{cite web|url=http://www.lubuklinggaukota.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=147&Itemid=102|title=Lubuk Linggau|format=html|accessdate=2012-10-29|archive-date=2023-03-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20230305165211/https://lubuklinggaukota.go.id/public/|dead-url=no}}</ref>
▲[[Kota Lubuklinggau]] dikenal dengan sebutan "Kota Transit Menuju Kota Metropolis" karena berada persis di persimpangan jalan lintas tengah Sumatera antara Provinsi [[Jambi]], [[Lampung]] dan [[Bengkulu]]. Dalam perkembangannya, kota ini tumbuh menjadi pusat ekonomi, perdagangan, dan jasa. Dengan posisi yang strategis, kota ini diramaikan oleh mereka yang transit untuk beristirahat di tengah perjalanannya. Setelah perjalanan jauh melalui darat, misalnya dari [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] atau [[Lampung]], kerap kali orang akan beristirahat di Lubuklinggau. Begitu pula kalau dari arah utara, seperti dari [[Kota Medan]] atau [[Kota Padang]] via [[jalinteng]], juga akan menyempatkan berhenti di Lubuklinggau.
Pada masa Agresi Belanda II, 1947–1949, kota ini merupakan pusat komando tentara Indonesia yang tertinggi di Sumatera Bagian Selatan. Berslogan ”sebiduk, semare” yang berarti sewadah setujuan, kota ini memiliki visi “Terwujudnya Kota Lubuklinggau Menjadi Kota Metropolis Yang Madani”.
|