Kesultanan Samudera Pasai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Pemerintahan: #1Lib1Ref #1Lib1RefID
Baris 111:
Dalam struktur pemerintahan terdapat istilah ''[[menteri]]'', ''[[syahbandar]]'' dan ''[[kadi]]''. Sementara anak-anak sultan baik lelaki maupun perempuan digelari dengan ''[[Tun]]'', begitu juga beberapa petinggi kerajaan. Kesultanan Pasai memiliki beberapa kerajaan bawahan, dan penguasanya juga bergelar [[sultan]].
 
Pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Malik az-Zahir, [[KerajaanKesultanan PerlakPeureulak]] telah menjadi bagian dari kedaulatan Kesultanan Pasai.<ref>{{Cite book|last=Sidiq, kemudianR., Najuah, dan Lukitoyo, P. S.|date=2020|url=http://digilib.unimed.ac.id/48966/1/Book.pdf|title=Sejarah Indonesia Periode Islam|publisher=Yayasan Kita Menulis|isbn=978-623-6761-12-0|pages=20-21|url-status=live}}</ref> Kemudian ia juga menempatkan salah seorang anaknya yaitu Sultan Mansur di Samudera. Namun pada masa Sultan Ahmad Malik az-Zahir, kawasan Samudera sudah menjadi satu kesatuan dengan nama Samudera Pasai yang tetap berpusat di Pasai. Pada masa pemerintahan Sultan Zain al-Abidin Malik az-Zahir, ''Lide'' ([[Kerajaan Pedir]]) disebutkan menjadi kerajaan bawahan dari Pasai. Sementara itu Pasai juga disebutkan memiliki hubungan yang buruk dengan ''Nakur'', puncaknya kerajaan ini menyerang Pasai dan mengakibatkan Sultan Pasai terbunuh.
 
== Perekonomian ==