Bunda dari Aparecida: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan tata bahasa Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
Perbaikan kesalahan ketik Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
Baris 1:
'''Santa Perawan Maria Aparecida''' adalah anggapan mengenai '''Santa Pelindung Negara Brasil'''. Aparecida merupakan bahasa setempat yang bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya yaitu “yang menampakkan diri” atau “yang muncul”. Oleh karena itu, Santa Perawan Maria Aparecida artinya adalah Santa Perawan Maria Yang Menampakkan Diri. Gelar lebih lengkapnya adalah Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda Yang Menampakkan Diri dari [[Sungai]] tapi kemudian disingkat menjadi Santa Perawan Maria Aparecida.
Pada Oktober 1717, Dom Pedro de Almeida, Count of Assumar, berada dalam perjalanan menuju Minas Gerais dari
Jala dilemparkan sekali lagi dan mereka mendapat kepala patung tersebut. Setelah membersihkan patung tersebut, mereka menyadari bahwa patung tersebut adalah patung Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda. Mereka membungkus patung tersebut dengan kain dan kemudian melanjutkan penjalaan. Domingo berkata: “Kita telah bekerja sepanjang malah dan tidak menemukan ikan.” Felipe mengusulkan: “Mari kita melanjutkan menjala dengan meminta pertolongan Virgin Aparecida.” Sejak saat itu, jala mereka penuh dengan ikan berkat rahmat Allah dan pertolongan St. Perawan Maria Aparecida, Bunda Allah yang muncul dari sungai. Ini adalah mujizat pertama.
Baris 9:
Para peziarah menyebarluaskan kisah Santa Perawan Maria Aparecida dan semakin banyak orang melakukan peziarahan ke sana. Orang-orang memustuskan untuk membangun gedung [[gereja]] yang lebih besar di puncak sebuah bukit dekat Porto Itaguassu untuk patung tersebut. Gereja tersebut dibuka untuk publik pada tahun 1745. Jumlah peziarah semakin bertambah banyak dan pada tahun 1834 pembangunan gedung gereja yang lebih besar dimulai. Gereja ini selanjutnya dikenal sebagai “basilika lama” ketika basilika baru yang lebih besar mulai dibangun pada tahun 1955. Daerah ini selanjutnya menjadi cikal bakal kota Aparecida.
Tidak diketahui bagaimana patung tersebut dapat jatuh dan bertahan di dasar sungai tetapi pembuat patung tersebut diketahui bernama Frei Agostino de Jesus, seorang biarawan dari
Tampaknya warna coklat tua muncul karena pemudaran warna terhadap patung tersebut selama di dalam sungai. Patung tersebut dimahkotai dengan mahkota kerajaan dengan batu mulia pada tahun 1904 oleh Uskup Agung
Pembangunan basilika baru dimulai tahun 1955, diarsiteki oleh Benedito Calixto dengan luas area 18.000 meter persegi dan dapat menampung 45.000 orang. Panjangnya 173 m dengan lebar 168 meter. Sementara tinggi gedungnya 40 meter, tinggi menaranya 100 meter dan tinggi kubahnya 70 [[Meter]]. Basilika St. Perawan Maria Aparecida adalah tempat peziarah Marian terbesar di dunia serta merupakan basilika terbesar kedua di dunia setelah Basilika St. Petrus di Vatikan. Pada tanggal 4 Juli 1980, basilika baru diberkati oleh Beato [[Paus Yohanes Paulus II]] dan diberikan titel basilika minor. Sejak saat itu terdapat dua basilika di Aparecida. Pada masa World Youth Day 2013 nanti, tepatnya tanggal 24 Juli 2013, [[Paus Fransiskus]] akan merayakan Misa Kudus di Basilika Santa Perawan Maria Aparecida. Pesta St. Perawan Maria Aparecida dirayakan pada tanggal 12 Oktober dan menjadi hari libur nasional di
Santa Perawan Maria Aparecida kerapkali dipermasalahkan dan diserang oleh orang-orang karismatik, evangelikal, fundamentalis dan sebagainya yang termasuk dalam aliran pentakostal. Sementara itu Protestan aliran lama seperti Baptis, Lutheran, Metodis dan Presbiterian memiliki relasi yang baik dengan Gereja Katolik. Pada tanggal 16 Mei 1978, seorang Pentakostal mengambil patung St. Perawan Maria Aparecida dari basilika setelah Misa Kudus. Ia dikejar oleh para penjaga dan peziarah. Saat ditangkap, ia menjatuhkan patung tanah liat tersebut dan patung itu hancur berantakan. Sekelompok pengrajin memperbaiki patung tersebut dan akhirnya dikembalikan ke basilika.
|