Surau Al Irhaash: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Muhamri (bicara | kontrib)
Muhamri (bicara | kontrib)
Baris 28:
Saat perang melawan penjajah usai, surau ini tetap digunakan sebagai tempat ibadah hingga sekarang.<ref>{{Cite web|title=Mengunjungi surau tertua di Pekanbaru, markas pejuang kemerdekaan|url=https://jambi.antaranews.com/rilis-pers/2964245/mengunjungi-surau-tertua-di-pekanbaru-markas-pejuang-kemerdekaan|website=jambi.antaranews.com|access-date=2024-01-16}}</ref> Bangunan masih kokoh dengan ciri khas kolonialnya yang tetap dipertahankan.<ref>{{Cite web|title=Singgah ke Surau Tertua di Pekanbaru|url=https://republika.co.id/berita//re6o8r418/singgah-ke-surau-tertua-di-pekanbaru|website=Republika Online|access-date=2024-01-16}}</ref> Pada 1970-an, renovasi pertama dilakukan. Masyarakat membangun ruang mihrab untuk imam masjid.<ref>{{Cite web|last=Rahmadi Dwi Putra|date=6 April 2022|title=Pernah Jadi Markas Pejuang, Ini Sejarah Surau Al-Irhaash Pekanbaru|url=https://www.riauonline.co.id/kota-pekanbaru/read/2022/04/06/pernah-jadi-markas-pejuang-ini-sejarah-surau-al-irhaash-pekanbaru|website=Riau Online|access-date=16 Januari 2024}}</ref> Kemudian pada 1980-an, pelataran masjid dibangun. Pada tahun 2000-an, surau ini kembali mengalami beberapa kali renovasi, yakni 2005 dan 2007, salah satunya di bagian atap. Lalu terdapat dua kali renovasi kecil pada 2015.<ref>{{Cite web|date=2019-05-09|title=Surau Tua di Pekanbaru Ini Saksi Bisu Perjuangan Laskar Fisabilillah Masa Penjajahan Belanda|url=https://www.potretnews.com/berita/baca/2019/05/09/surau-tua-di-pekanbaru-ini-saksi-bisu-perjuangan-laskar-fisabilillah-masa-penjajahan-belanda/|website=PotretNews.com|language=id|access-date=2024-01-16}}</ref>
 
=== Kelontong dan Sumur Tua ===
Sebagai tempat syiar Islam pada masanya, masyarakat ketika itu membuat sebuah alat pemanggil dari bahan kayu yang dinamakan kelontong.<ref name=":2" /> Alat ini juga dipakai sebagai penanda waktu salat sudah masuk. Saat renovasi pada 1970, kelontong ini diganti dengan tabuh berbahan drum yang dilapisi kulit rusa. Meski kelontong itu kini sudah tidak, namun terdapat peninggalan dari bangunan ini, yakni sumur tua. Usia sumur tua ini tak jauh berbeda dengan surau ini.<ref>{{Cite web|title=Kisah Surau Tertua di Pekanbaru, Ada Air Sumur Tua yang Disebut Bisa Sembuhkan Segala Penyakit|url=https://www.cakaplah.com/berita/baca/83242/2022/04/06/kisah-surau-tertua-di-pekanbaru-ada-air-sumur-tua-yang-disebut-bisa-sembuhkan-segala-penyakit/|website=cakaplah.com|language=id|access-date=2024-01-16}}</ref> Dibangun pula pada 1925, kala itu sumur tua ini difungsikan sebagai sumber air. Kini sumur tersebut tidak lagi dipakai dan terkadang sebagian orang menganggapnya keramat dan menjadikannya sebagai obat.<ref>{{Cite web|title=Konon Air Sumur Surau Tertua Ini Bisa Sembuhkan Penyakit|url=https://metroterkini.com/news/detail/57416/wisata-budaya/pekanbaru/konon-air-sumur-surau-tertua-ini-bisa-sembuhkan-penyakit|website=metroterkini.com|language=id|access-date=2024-01-16}}</ref>