Paus Adrianus VI: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kanzcech (bicara | kontrib)
Masa kepausan: #1Lib1Ref #1Lib1RefID
Kanzcech (bicara | kontrib)
Masa kepausan: #1Lib1Ref #1Lib1RefID
Baris 37:
Paus baru ini segera melakukan perubahan radikal yang berbeda dari kebijakan para pendahulunya.<ref name=":0" /><ref name=":1" /> Ia menolak tradisi untuk entri yang mulia (''Glorious Entry''), mengirim pencuri, pelacur, dan gelandangan ke luar kota, memerintahkan kardinal untuk mencukur jenggot yang dianggap sebagai bentuk kesombongan, dan menolak segala permintaan untuk bantuan atau lowongan pekerjaan. Ia juga mengumumkan akan menghapus badan-badan yang diciptakan pendahulunya dan menjalankan program pengurangan anggaran besar-besaran untuk mengisi kembali kas Vatikan yang kosong.{{Sfn|Duffy|2014|p=203}} Ia mengurangi jumlah staf dan pekerja di istana kepausan. Ia bahkan memecat semua staf pribadi paus, termasuk koki, pelayan, dan penghibur. Ia hanya mempekerjakan satu pelayan asal Belanda.<ref name=":0" /><ref name=":3" />
 
Adrianus VI cenderung tak peduli dengan gerakan [[Renaisans]]. Koleksi patung Vatikan dianggapnya tak lebih dari "berhala kafir". Pekerjaan dekorasi apartemen Vatikan dan gerbang yang dibangun kota untuk menyambut dirinya dihentikan, dengan alasan paganisme.{{Sfn|Duffy|2014|p=203}} Ia memecat seniman, cendekiawan, aktor, musisi, pelawak, dan pelacur yang memenuhi istana-istana kepausan. Hal-hal tersebut menyulut kemarahan warga Roma yang menyebutnya sebagai "musuh asal Utrecht yang pelit dan palsu" dan "manusia barbar".<ref name=":0" /><ref name=":3" /> Sayangnya, anggota gereja Katolik tidak mau mengubah gaya hidup mereka selama ini yang penuh kemewahan, sedangkan kaum [[Protestanisme|Protestan]] melihat langkah ini sudah terlambat untuk memulihkan kepercayaan mereka terhadap gereja. Adrianus VI pun gagal dalam hal ini.
 
Adrianus VI juga memulai mengajukan proposal kampanye bersama dengan para raja-raja Eropa melawan Turki Ottoman. Hanya saja hal ini tidak berjalan karena para raja sibuk berdebat di kalangan mereka sendiri. Ia juga mencoba menjawab [[Reformasi Protestan|Reformasi Gereja]] yang dimulai dari tesis Martin Luther.