Partai Demokrasi Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
L.commander (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
L.commander (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 17:
== Latar belakang ==
Partai Demokrasi Indonesia (PDI) merupakan hasil penggabungan dari beberapa partai yaitu Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Kristen Indonesia, Partai Katolik, Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia dan Partai Musyawarah Rakyat Banyak.<ref>{{Cite book|last=Madjowa|first=Verrianto|date=Januari 2015|url=https://perludem.org/wp-content/uploads/2017/02/Pemilu-Gorontalo-1955-2014.pdf|title=Pemilu Gorontalo 1955-2014|location=Depok|publisher=Banana & Perludem|isbn=978-979-1079-47-1|pages=2|url-status=live}}</ref> Dalam tubuh PDI, massa terbesar adalah berasal dari PNI, partai yang didirikan oleh [[Soekarno]] dengan basis massa di [[Jawa Timur]] dan [[Jawa Tengah]]. IPKI adalah partai yang sangat anti-[[PKI]] pada zaman [[Orde Lama]] dalam hal ini posisinya adalah berseberangan dengan Partai Murba yang dibubarkan oleh Keputusan Presiden pada tanggal
== Perkembangan ==
Baris 26:
Dalam Kongres Luar Biasa PDI yang diselenggarakan di [[Surabaya|Asrama Haji Sukolilo, Surabaya]] 2-6 Desember 1993, Megawati terpilih dengan suara terbanyak (meraih 256 dari 305 suara cabang) sebagai Ketua Umum PDI mengalahkan [[Budi Hardjono]]. Namun, pemerintahan [[Soeharto]] tidak puas dengan terpilihnya Mega sebagai Ketua Umum PDI. Mega pun didongkel dalam Kongres PDI di [[Medan]] pada tahun 1996, yang memilih [[Soerjadi (politisi)|Soerjadi]] sebagai Ketua Umum PDI.
Pada tanggal
== Pemilu 1999 ==
Pada pemilu 1999 PDI di bawah Budi Hardjono dan PDI di bawah kepemimpinan Megawati [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan|PDI-Perjuangan]] (PDI-P) ikut dalam pemilihan umum dengan hasil akhir PDI Budi Hardjono kalah telak, sementara PDI-P memenangkan cukup banyak suara, meskipun tidak cukup untuk menjadikannya pemenang mutlak pemilu itu. Karena aturan ''electoral
== Referensi ==
|