Anda diundang untuk melakukan pemungutan suara di halaman berikut: [[Pembicaraan Wikipedia:Kelayakan artikel/Musik#Pemungutan suara]] [[Istimewa:Kontribusi pengguna/2001:448A:1021:28B1:89B:933C:DC3D:A456|2001:448A:1021:28B1:89B:933C:DC3D:A456]] 14 Januari 2024 00.15 (UTC)
== Hapus ==
@[[Pengguna:Cun Cun|Cun Cun]] Tolong bantu hapus artikel [[Kyai Saleh Lateng]], karena dalam artikel tersebut banyak yg tidak sesuai erdasarkan hasil musyawarah keluarga besar Kyai Saleh Lateng dan Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin (Sultan Palembang Darussalam). Berikut hasil musyawarahnya:
1. Menurut Mang Cek Kiagus Ahmad Yahya (Cicit Kyai Saleh Lateng yang tinggal di Malang), Kyai Saleh merupakan Zuriat Sunan Kudus, Sunan Kudus tidak memiliki anak bernama Sabokingking, tetapi anak Sunan Kudus bernama Kemas Syahid (bisa juga disebut sebagai Pangeran Abdullah/Pangeran Palembang, beliau hijrah ke Palembang bersama Ki Gede Ing Suro dan Pangeran Sabokingking alias Pangeran Bodrowongso akibat kondisi Kesultanan Demak pd waktu itu tdk stabil akibat persengketaan kedua Sultan Demak bernama Sunan Prawoto dan Ario Penangsang), sedangkan Pangeran Sabokingking alias Pangeran Kiagus Abdurrahman Bodrowongso adalah zuriat Pangeran Fatahillah, bukan Zuriat Sunan Kudus
2. Tidak ada Perdana Menteri dan tokoh Kesultanan Palembang Darussalam bernama Kiagus Badaruddin
3. Sultan Mahmud Badaruddin dan Sultan Ahmad Najamuddin bergelar Raden, bukan Kiagus dan zuriat Sunan Giri
4. Tidak ada Kiagus zuriat Sunan Kudus, ada 3 ulama yg menurunkan gelar Kiagus, ulama tersebut yaitu sebagai berikut:
a. *Pangeran Sabokingking (Pangeran Kiagus Abdurrahman Bodrowongso)* bin Pangeran Fatahillah bin Mahdar Ibrahim
b. *Pangeran Ratu Jamaluddin Mangkurat V (Muhammad Ali Sedo Ing Pasarean)* bin Tumenggung Manco Negaro (Maulana Fadlullah) bin Pangeran Adipati Sumedang (Maulana Abdullah) bin Pangeran Wiro Kesumo Cirebon (Ali Kusumowiro/Muhammad Ali Nurdin/Sunan Sedo Ing Margi) bin Sunan Dalem Wetan (Zainal Abidin) bin Sunan Giri / Muhammad 'Ainul Yaqin
c. *Ki Gede Ing Suro Mudo (Kemas Anom Dipati Jamaluddin)* bin Ki Gede Ing Ilir bin Pangeran Sedo Ing Lautan bin Pangeran Surabaya bin Pangeran Kediri bin Panembahan Perwata bin Sultan Trenggana (bribukan Dewi Murtasimah binti Sunan Ampel) bin Raden Patah
d. *Tuan Syekh Faqih Jalaluddin* bin Mas Raden Kamaluddin Jamaluddin bin Mas Raden Fadhil bin Pangeran Panembahan Muhammad Mansyur bin Kyai Gusti Dewa Agung Krama bin Sunan Kerta Sari bin Sunan Lembayun bin Sunan Krama Dewa bin Sembahan Dewa Agung Fadhil bin Sayyid Sembahan Dewa Agung bin Sayyid Husain Jamaluddin Akbar Azmatkhan Al-Husaini
Selain keturunan dari 4 ulama tersebut, makan bukan bergelar Kiagus.
5. Karena Kyai Saleh zuriat Sunan Kudus, maka Kyai Saleh Lateng bergelar Kemas dan nasabnya tersambung melalui Pangeran Abdullah bisa juga disebut sebagai Kemas Syahid atau Panembahan Palembang bin Ja’far Shaddiq (Sunan Kudus) bin Syarif Sabil (Sunan Ngudung) bin Raden Santri Gresik (Sunan Lembayung)--[[Pengguna:Kiagus Syarkawi|Kiagus Syarkawi]] ([[Pembicaraan Pengguna:Kiagus Syarkawi|bicara]]) 23 Januari 2024 14.00 (UTC)
|