Munir Said Thalib: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ajetrb (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
N.prophet97 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
Baris 3:
| name = Munir Said Thalib
| image = Abah_(4).jpg
| alt =
| caption = Munir di depan LBH Surabaya tahun 1996
| birth_name = Munir Said Thalib
Baris 12:
| death_cause = Keracunan [[arsen]] yang disengaja di dalam pesawat [[Garuda Indonesia]]
| nationality = [[Indonesia]]
| other_names =
| known_for =
| awards = [[Right Livelihood Award]] <small>(2000)</small>
| occupation = Advokat dan aktivis hak asasi manusia
| spouse = {{marriage|[[Suciwati]]|1996}}
| children = 2
| education = [[Universitas Brawijaya]]
}}
Baris 25 ⟶ 26:
Munir Said Thalib lahir di [[Kota Batu|Batu]], [[Jawa Timur]]. Ia merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara dari Said Thalib dan Jamilah Umar Thalib, putri dari Umar Muhammad Thalib dan Salmah Said Bajerei yang lahir pada 1926 di [[Singapura]].<ref>{{Cite web|title=Jamilah Umar Talib, born 1926 - Ancestry®|url=https://www.ancestry.com/genealogy/records/jamilah-umar-talib-24-13cvm3d|website=www.ancestry.com|language=en-US|access-date=2023-06-26}}</ref> Buyut Munir, Said Thalib, pernah membintangi film ''[[Si Gomar]]'' (1941).<ref>{{Cite book|last=Kristanto|first=J. B.|date=2007|url=https://books.google.co.id/books/about/Katalog_film_Indonesia_1926_2007.html?id=IuNkAAAAMAAJ&redir_esc=y|title=Katalog film Indonesia, 1926-2007|publisher=Penerbit Nalar bekerja sama dengan Direktorat Perfilman, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, [dan] Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia|isbn=978-979-26-9006-4|pages=10|language=id|url-status=live}}</ref> Ia memiliki garis keturunan [[Arab-Indonesia|Arab]] [[Hadhrami]] dan [[Jawa]].<ref name="BunuhMunir">[[Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan]], [https://kontras.org/2019/07/25/bunuh-munir-sebuah-buku-putih/ ''Bunuh Munir!: Sebuah Buku Putih''] (2006).</ref>
 
Munir mengambil studi [[ilmu hukum]] di [[Fakultas Hukum Universitas Brawijaya|Fakultas Hukum]] [[Universitas Brawijaya]] di [[Malang]]. Di bangku kuliah, ia aktif di [[Asosiasi Mahasiswa Hukum Indonesia]], [[Forum Studi Mahasiswa untuk Pengembangan Berpikir]], serta [[Himpunan Mahasiswa Islam]]; selain menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Hukum. Ia lulus pada tahun 1989.<ref>https://republika.co.id/berita/pendidikan/dunia-kampus/18/01/23/p306rp335-ub-sematkan-nama-munir-dalam-penghargaan-ham</ref><ref>https://kontras.org/2016/09/14/munir-kader-hmi-yang-melawan-kezaliman/</ref>
 
== Karier aktivisme ==
Baris 42 ⟶ 43:
== Kematian ==
{{main|Pembunuhan Munir}}
Tiga jam setelah [[pesawat GA-974]] lepas landas dari Singapura, awak kabin melaporkan kepada pilot Pantun Matondang bahwa seorang penumpang bernama Munir yang duduk di kursi nomor 40 G menderita sakit. Munir bolak balik ke toilet. Pilot meminta awak kabin untuk terus memonitor kondisi Munir. Munir pun dipindahkan duduk di sebelah seorang penumpang yang kebetulan berprofesi dokter yang juga berusaha menolongnya pada saat itu. Penerbangan menuju Amsterdam menempuh waktu 12 jam. Namun dua jam sebelum mendarat 7 September 2004, pukul 08.10 waktu Amsterdam di [[Bandara Schipol]] Amsterdam, saat diperiksa, Munir telah meninggal dunia.<ref name="Munir Said Thalib" />
 
Pada tanggal 12 November 2004, dikeluarkan kabar bahwa polisi Belanda (Institut Forensik Belanda) menemukan jejak-jejak senyawa arsenikum setelah otopsi. Hal ini juga dikonfirmasi oleh polisi Indonesia. Belum diketahui siapa yang telah meracuni Munir pada saat itu.