La Ode Bulae: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andang Parsan (bicara | kontrib)
Menambahkan kaitan kronologis yang terjadi di tahun 1861.
Andang Parsan (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 13:
Setelah Dewasa, La Ode Bulae mejalankan pemerintahan melanjutkan kebijakan Ayahandanya, La Ode Saete, menyerukan untuk melakukan konfrontasi dengan Kolonial Belanda dan Sekutunya, Kesultanan Buton. La Ode Bulae menyerukan perang semesta terhadap Kolonial Belanda dan Buton sehingga terjadi berang besar antara Kerajaan Muna dengan Belanda melalui sekutunya Buton.
 
Dalam sebuah perang di tahun 1861, Belanda dan sekutunya, Buton, berhasil menangkap La ode Bulae dan membawanya ke persidangan pengadilan di Makassar. Dalam persidangan pengadilan tersebut, La Ode bulae dinyatakan bersalah dan diasingkan di Pulau Nusa Kambangan. Pengasingan ke Nusakambangan terjadi kemungkinan karena di tahun 1861 itu Belanda sedang membangun benteng yang kelak akan menjadi penjara. Pembangunan benteng tersebut menggunakan tenaga para tahanan dari berbagai daerah di Hindia Belanda.
<references />
<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2022-07-30|title=Sejarah Pulau Nusakambangan sebagai Tempat Bui, Berawal dari Napi Bangun Benteng Tahun 1861 Halaman all|url=https://regional.kompas.com/read/2022/07/30/105000178/sejarah-pulau-nusakambangan-sebagai-tempat-bui-berawal-dari-napi-bangun|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2024-01-27}}</ref>
. Setelah diasingkan ke Nusakambangan, La Ode Bulae kemudian dipindahkan ke Bengkulu.
== Referensi ==
* [http://formuna.wordpress.com/buku/mengenal-sejarah-dan-peradaban-orang-muna-upaya-pelurusan-sejarah/bab-v-raja—raja-muna-dan-perjuangannya/ For-Wuna] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140513084758/http://formuna.wordpress.com/buku/mengenal-sejarah-dan-peradaban-orang-muna-upaya-pelurusan-sejarah/bab-v-raja%e2%80%94raja-muna-dan-perjuangannya/ |date=2014-05-13 }}