Rujak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 41:
 
==Sejarah==
Rujak adalah salah satu hidangan tertua dan makanan [[Jawa kunoKuno]] yang diidentifikasi secara historis paling awal yang disebut ''Rurujak'' dalam [[Prasasti Taji]] Jawa kunoKuno ([[901]] M). [[Orang Jawa]] di [[Indonesia]] telah memasukkan rujak ke dalam upacara pranatal mereka yang disebut Naloni [[Mitoni]]. Dalam [[budaya Jawa]], rujak merupakan bagian penting dari upacara pralahir tradisional yang disebut Naloni Mitoni atau tujuh bulanan (harfiah: bulan ketujuh), dan dimaksudkan untuk mendoakan calon ibu agar persalinannya lancar, lancar dan sukses.<ref>9 Jenis Rujak Unik yang Wajib Kamu Coba, Selain Rujak Buah![https://www.goodnewsfromindonesia.id/2022/11/29/9-jenis-rujak-unik-yang-wajib-kamu-coba-selain-rujak-buah]</ref> Rujak buah khusus dibuat untuk acara ini, dan kemudian disajikan kepada calon ibu dan tamunya, terutama teman wanitanya. Resep rujak untuk upacara ini mirip dengan rujak buah khas Indonesia, hanya saja buahnya diparut kasar, bukan diiris tipis, dan jeruk bali sebagai bahan utamanya. Dipercaya bahwa jika rujak secara keseluruhan rasanya manis, bayi yang dikandungnya perempuan, dan jika pedas, bayi yang dikandungnya laki-laki.<ref name="Detik-Mitoni">{{Cite web |last=Lusiana Mustinda |date=26 November 2014 |title=Mitoni, Ritual Tujuh Bulanan untuk Kelancaran Persalinan |url=http://food.detik.com/read/2014/11/26/160452/2759896/297/mitoni-ritual-tujuh-bulanan-untuk-kelancaran-persalinan |website=Food Detik.com |language=Indonesian}}</ref><ref>{{Cite web |last=Ana Amalia |date=26 July 2016 |title=Resep Rujak Serut Khas 7 Bulanan |url=http://merahputih.com/post/read/resep-rujak-serut-khas-7-bulanan |website=Merah Putih |language=Indonesian}}</ref><ref>Tradisi Prasasti Taji Kuliner Makanan Asli Indonesia[https://indonesiancultures.com/tradisi/prasasti-taji-kuliner-makanan-asli-indonesia-1000-tahun]</ref>
 
Masuknya cabai pedas dan kacang tanah mungkin telah terjadi pada awal era kolonial di abad ke-16, karena produk tersebut dibawa oleh pedagang Spanyol dan Portugis dari Amerika. Disarankan bahwa rujak mungkin terkait dengan gado-gado Indonesia, sedangkan rujak di Malaysia dan Singapura menunjukkan pengaruh India dengan kacang berwarna oranye dan saus ubi jalar sebagai saus untuk gorengan (dengan sayuran, kelapa, udang, atau bahan lainnya di dalamnya) , telur dan kentang.
 
Di Indonesia, rujak adalah makanan tradisional yang dijual di pasar tradisional, warung atau gerobak keliling oleh penduduk setempat; terutama orang Jawa, Sunda dan Bali. Di Malaysia, rujak dikaitkan dengan kedai Mamak, yang merupakan kedai makanan Muslim Malaysia Malaysia di mana rujak mamak adalah hidangan yang populer. Di Singapura, rujak mamak umumnya dijual oleh Muslim India, rujak buah (rujak buah) terutama oleh orang Cina, dan rujak Bandung (Sotong) terutama oleh orang Melayu. Sekarang, mereka dijual di sebagian besar pusat jajanan di kota.