Tauhid: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Penambahan informasi #1Lib1Ref #1Lib1RefID Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 38:
== Penjabaran tauhid ==
=== [[Tauhid rububiyah|Tauhid Rububiyah]] ===
Beriman bahwa hanya Allah satu-satunya [[Rabb]] yang memiliki, merencanakan, menciptakan, mengatur, memelihara, memberi rezeki, memberikan manfaat, menolak mudharat serta menjaga seluruh Alam Semesta. Sebagaimana terdapat dalam [[Al Quran]] yang berbunyi:
{{Cquote|''Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu.'' (Az-Zumar 39:62)}}
Baris 50 ⟶ 49:
{{Cquote|''Katakanlah: ‘Siapakah Yang memiliki langit yang tujuh dan Yang memiliki [[Arsy]] yang besar?’ Mereka akan menjawab: ‘Kepunyaan Allah.’ Katakanlah: ‘Maka apakah kamu tidak bertakwa?’ Katakanlah: ‘Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari -Nya, jika kamu mengetahui?’ Mereka akan menjawab: ‘Kepunyaan Allah.’ Katakanlah: ‘Maka dari jalan manakah kamu ditipu?''' (Al-Mu’minun: 86-89)}}
=== [[Tauhid uluhiyah|Tauhid Uluhiyah]]/Ibadah ===
Uluhiyah dapat diartikan sebagai mentauhidkan atau mengesakan Allah dari segala bentuk peribadahan baik yang dzohir (terlihat) maupun batin<ref>{{Cite book|title=Syarh Tauhid|last=Al Jadid|first=|publisher=|year=|isbn=|location=|pages=17|url-status=live}}</ref> Itu artinya Kita beriman bahwa hanya Allah semata yang berhak disembah, tidak ada sekutu
Beriman terhadap uluhiyah Allah merupakan konsekuensi dari keimanan terhadap === [[Tauhid asma dan sifat|Tauhid Asma wa
Yaitu mengimani sifat-sifat Allah yang mulia dan nama-nama-Nya yang indah menurut cara yang sesuai dengan keagungan-Nya, tanpa [[tahrif]] (merubah maknanya), tanpa [[takyif]] (menggambarkan sifatnya), tanpa [[takwil]] (menyelewengkan makna sifat dari makna sebenarnya), tanpa [[ta'til]] (menolak sifat-sifat-Nya) dan tanpa [[tafwid]] menyerahkan makna dari suatu sifat allah Kepada-Nya).<ref>{{Cite book|last=Jawas|first=Yazid bin Abdul Qodir|date=Zulhijjah 1441 / Juli 2020|title=MULIA DENGAN MANHAJ SALAF|location=Bogor|publisher=Pustaka At-Taqwa|isbn=9789791661133|pages=282|url-status=live}}</ref>
Imam Syafi’i meletakkan kaidah dasar ketika berbicara tentang nama-nama dan sifat-sifat Allah sebagai berikut:
|