Lembuswana: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 18:
Lembuswana merupakan sosok berwana keemasan berwujud binatang lembu atau sapi yang mengenakan mahkota diatas kepalanya, memiliki belalai dan gading seperti gajah, sayap yang mengepak seperti garuda, kuku dan taji yang menyerupai ayam jantan dengan bagian badan yang bersisik seperti naga.{{sfn|Tauhid}} Lembuswana dipercaya oleh masyarakat sebagai kendaraan bagi Batara Guru dalam memberikan petuah dan petunjuknya sekaligus kendaraan spiritual bagi Raja Mulawarman yang memerintah Kerajaan Kutai sekitar 1.500 tahun silam atau tahun 400 antara abad V Masehi.{{sfn|Hapsari|2019}}
==Filosofi==
Lembuswana memiliki falsafah ''Paksi Liman Jonggo Yokso'' yang dimaksudkan seseorang seharusnya memiliki sifat-sifat mulia sebagai pengayom rakyat. Hewan ini diyakini memiliki kekuatan luar biasa yang dapat hidup di darat, air, maupun udara. Mahkota yang ada di kepalanya sebagai tanda keperkasaan seorang raja sebagai penguasa yang diartikan sebagai suatu kekuasaan, sedangkan belalai yang dimiliki menggambarkan Dewa Ganesha yang merupakan dewa kecerdasan.
{{sfn|Hapsari|2019}}
Lembuswana dipercaya menjaga Sungai Mahakam terhadap bahaya serta memastikan bahwa air sungai Mahakam tetap bersih dan jernih. Selain itu, sosok ini dipercaya dapat membantu nelayan dalam mencari rezeki dengan memberikan petunjuk lokasi untuk menangkap ikan.{{sfn|Kusumo|2023}}
==Asal Usul==
Baris 73 ⟶ 75:
|url = https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/lembuswana-satwa-mitologi-lambang-kerajaan-kutai-kartanegara/
|ref = {{sfn|Tauhid}}
}}
*{{cite web
|title = Sosok Lembuswana, Hewan Mitologi yang Jadi Tunggangan Raja Mulawarman
|last1 = Kusumo
|first1 = Rizky
|publisher = goodnewsfromindonesia.id
|year = 2023
|access-date = 3 Februari 2024
|url = https://www.goodnewsfromindonesia.id/2023/08/29/sosok-lembuswana-hewan-mitologi-yang-jadi-tunggangan-raja-mulawarman
|ref = {{sfn|Kusumo|2023}}
}}
|