Bahasa Melayu Kepulauan Seribu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Super Hylos (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Super Hylos (bicara | kontrib) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 43:
Masyarakat di Kepulauan Seribu memiliki [[gaya tutur]] bicara yang sedikit unik. Aksennya terdengar berbeda dengan aksen yang biasa dituturkan warga Jakarta di daratan kota. Meski secara umum banyak kemiripan, namun aksen seperti ini jelas berbeda dengan aksen Jakarta yang populer dipakai di tayangan televisi. Nada bicara orang Pulau Pramuka terdengar lebih 'naik-turun', kosakata yang dipakai juga kadang tidak mudah untuk dipahami orang luar.
Sebutan orang Pulo biasa
Dalam buku ''Orang Pulo di Pulau Karang'' karya Rosida Erowati Irsyad, orang Pulo (penduduk Kepulauan Seribu) menggunakan [[bahasa Indonesia]] dengan aksen Melayu. Orang Pulo disebut punya artikulasi suara kuat, struktur bahasa dan kosakatanya khas. Ada empat gaya bahasa, yakni gaya bahasa dari [[Pulau Kelapa]] (dekat [[Pulau Harapan]]) yang kental dengan pengucapan vokal panjang dan bergelombang, gaya bahasa dari [[Pulau Tidung]] yang dipengaruhi oleh [[bahasa Tidung]] serta pesisir [[Kabupaten Tangerang|Tangerang]] (khususnya [[bahasa Sunda Tangerang]]), kemudian gaya bahasa dari [[Pulau Untung Jawa]] yang masih kental dengan aksen Betawi, dan gaya bahasa orang Pulo (yakni orang Pulau Panggang, Pulau Pramuka, dan Pulau Karya) yang dipengaruhi [[bahasa Melayu]] dan [[Bahasa Bugis|Bugis]].
==Kosakata==
|