Kerajaan Kadiri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Syahjahaan (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Syahjahaan (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 173:
 
=== Perkembangan agama ===
Corak keagamaan pada masa Kadiri dapat dilihat dari tinggalan [[arkeologis]] yang ditemukan di daerah [[Kediri]]. [[Candi Gurah]] dan [[Situs Tondowongso|Candi Tondowongso]] menunjukkan latar belakang agama [[Hindu]] khususnya [[Siwa]] berdasarkan dari berbagai arcanya yang ditemukan. [[Petirtaan Kepung Jatimulyo|Candi Kepung Petirtaan]] yang dilihat adalah bersifat Hindu karena tidak terlihat adanya unsur [[Buddhisme|Buddha]] pada struktur arsitekturnya, sedangkan di [[Situs Adan-Adan|situs Adan-adan]] terdapat penemuan antara lain arca [[Amitabha|Dhyanibuddha Amitabha]], fragmen lapik arca, dan kepala arca [[Bodhisatwa]]. Temuan tersebut menandakan bahwa peninggalan situs Adan-adan ini termasuk peninggalan Buddha aliran [[Buddha Mahayana|Mahayana]].
 
Beberapa prasasti menyebutkan nama ''abhiseka'' atau nama gelar penobatan dari raja yang merupakan serapan dan berhubungan dengan [[Wisnu]] dalam kaitannya dengan konsep triwikrama misalnya ''(mahārāja šri Sarwweswara Triwikramāwatāraānindita)''. Triwikrama adalah nama lain dari [[Wamana]]. Wamana adalah [[awatara]] Mahawisnu kelima, yang telah menghitung tiga dunia dengan tiga langkahnya. Hanya saja hal ini tidak secara langsung membuktikan bahwa [[Wisnuisme]] yang berkembang masa itu. Sebab landasan [[filosofis]] yang dikenal di [[Pulau Jawa]] ialah, semua raja dipandang sebagai titisan [[Dewa Wisnu]] dalam mengurus rakyat dan dunia atau kerajaannya. Dalam sistem sosial kerajaan di masa tersebut terjadi hubungan dimana seorang raja dianggap merupakan titisan dewa yang merupakan konsep ''([[dewaraja]])'' yang membuat seorang raja memiliki kedudukan istimewa, raja dianggap sebagai pusat daya magis, yang merefleksikan daya magisnya pada alam sekitarnya sesuai dengan pandangan [[kosmologi|kosmologis]] masyarakat Jawa pada saat itu. Oleh karena itu, raja dianggap mempunyai pengaruh untuk memproteksi warganya agar tercapai suatu kesejahteraan.
 
=== Pengaruh dalam budaya ===