Noordin Mohammad Top: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 19:
'''Noordin Mohammed Top''' ({{lahirmati|[[Kluang]], [[Johor]], [[Malaysia]]|11|8|1968|[[Jebres, Surakarta|Jebres]], [[Kota Surakarta|Surakarta]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]|17|9|2009}}) adalah orang yang dianggap bertanggung jawab atas serentetan [[Terorisme di Indonesia|serangan teror di Indonesia]].
 
Noordin, bersama dengan [[Azahari Husin|Dr. Azahari]], adalah murid dari [[Abu Bakar Baasyir]], tokoh organisasi [[Majelis Mujahidin Indonesia]] dan pendiri [[pesantren|Pondok Pesantren]] [[Al Mu'min]], Ngruki, [[Surakarta]], sewaktu Baasyir berada dalam pelarian di [[Malaysia]]. Ia tergabung dalam gerakan bawah tanah [[Jemaah Islamiyah]] (JI), suatu organisasi yang digolongkan [[terorisme|teroris]] oleh [[PBB]] yang bercita-cita mendirikan negara bsrdasarkan [[Islam]] (daulat Islamiyah) di [[Asia Tenggara]]. Organisasi ini pada gilirannya menginduk pada [[Al -Qaeda]]. Noordin adalah ''Qa'id'' (pemimpin) ''Tandzim'' (cabang) Al -Qaeda untuk Asia Tenggara. Ia dikenal oleh kalangan [[intelijen]] sebagai orang yang memiliki kemampuan perekrutan dan [[indoktrinasi]] yang baik, selain cerdas dan licin.
 
Semenjak peristiwa [[Bom Bali 2002|Pengeboman Bali 2002]], Noordin, Azahari, dan anggota JI lainnya menjadi sasaran pencarian utama [[Kepolisian Negara Republik Indonesia|Polri]]. Dalam penyergapan oleh satuan khusus anti-terorisme [[Detasemen Khusus 88|Densus 88]] di [[Kota Batu|Batu]], Malang, tanggal [[9 November]] [[2005]] yang menewaskan Azahari, Noordin dapat melarikan diri. Dalam suatu penggerebekan di [[Weleri, Kendal]] (2007), kembali Noordin dikhabarkan lolos. Seusai [[Bom Jakarta 2009|Pengeboman Mega Kuningan, Jakarta, 2009]], polisi kembali mengintensifkan pengejaran. Ia sempat diduga sebagai salah satu korban tewas dalam penyergapan di [[Temanggung]], Jawa Tengah, oleh Densus 88 pada [[8 Agustus]] [[2009]], namun empat hari kemudian Polri menyatakan bahwa yang tewas adalah [[Ibrohim (teroris)|Ibrohim]]. Baru pada tanggal [[17 September]] [[2009]] Noordin akhirnya tewas dalam penyergapan di Kampung Kepuh Sari, Kelurahan [[Mojosongo, Jebres, Surakarta]], [[Jawa Tengah]], bersama-sama dengan tiga orang lain, termasuk [[Bagus Budi Pranoto]] (perakit bom [[Bom Kedubes Australia 2004|peledakan Kedubes Australia]] di Jakarta, 2004) dan Ario Sudarso, keduanya ahli perakitan bom didikan Azahari.<ref>[http://www.detiknews.com/read/2009/09/17/162357/1205956/10/kronologi-pengepungan-noordin-di-solo?881103605 Kronologi pengepungan Noordin M. Top di Solo]. DetikNews. Edisi 17 September 2009.</ref><ref>Didit Tri Kertapati. [http://www.detiknews.com/read/2009/09/17/171011/1206009/10/peran-noordin-urwah-susilo-dan-aji Peran Noordin, Urwah, Susilo, dan Aji]. DetikNews. 17 September 2009.</ref>