Majapahit: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mengembalikan suntingan oleh Nasserabdulbari alkatiri (bicara) ke revisi terakhir oleh 2400:9800:470:9125:5C37:79FF:FEDD:3FC0 Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 135:
Pada zaman Majapahit terjadi perkembangan, pelestarian, dan penyebaran teknik pembuatan [[keris]]. Teknik pembuatan keris mengalami penghalusan dan pemilihan bahan menjadi semakin selektif. Keris pra-Majapahit dikenal berat namun semenjak masa ini dan seterusnya, bilah keris yang ringan tetapi kuat menjadi petunjuk kualitas sebuah keris. Penggunaan keris sebagai tanda kebesaran kalangan [[aristokrasi|aristokrat]] juga berkembang pada masa ini dan meluas ke berbagai penjuru Nusantara, terutama di bagian barat.
Tentara Majapahit dibagi menjadi
Majapahit memiliki 30.000 tentara profesional yang bekerja tetap, dimana para prajurit dan komandannya digaji dengan emas. Ini menunjukkan adanya ''standing army'' ([[tentara permanen]]) sebuah pencapaian yang hanya bisa dicapai segelintir kerajaan Asia Tenggara.<ref name=":62">{{Cite book|last=Miksic|first=John M.|year=2013|title=Singapore and the Silk Road of the Sea, 1300-1800|publisher=NUS Press|isbn=9789971695583|author1-link=John N. Miksic}}</ref>{{Rp|185}}<ref name=":02">{{Cite book|last=Miksic|first=John N.|last2=Goh|first2=Geok Yian|date=2017|title=Ancient Southeast Asia|location=London|publisher=Routledge|url-status=live}}</ref>{{Rp|467}} Selain tentara profesional ini, Majapahit diperkuat dengan pasukan yang berasal dari negara bawahan dan pemimpin daerah.<ref name="end">{{cite book|last=Munoz|first=Paul Michel|year=2006|title=Early Kingdoms of the Indonesian Archipelago and the Malay Peninsula|url=https://archive.org/details/earlykingdomsofi0000muno|location=Singapore|publisher=Editions Didier Millet|isbn=981-4155-67-5}}</ref>{{Rp|277}} Dari catatan ''Suma Oriental'' dan ''Sejarah Melayu'', jumlah keseluruhan pasukan Majapahit dapat mencapai 200.000 orang.<ref name=":3" />{{Rp|175-176}}<ref>Kheng, Cheah Boon; Ismail, Abdul Rahman Haji, eds. (1998). ''[https://archive.org/details/sejarah-melayu-cheah-boon-kheng/page/n1/mode/2up?q= Sejarah Melayu The Malay Annals MS RAFFLES No. 18 Edisi Rumi Baru/New Romanised Edition]''. Academic Art & Printing Services Sdn. Bhd. [https://archive.org/details/sejarah-melayu-cheah-boon-kheng/page/n127/mode/2up?q=jong hlm. 118-119]: "Setelah Betara Majapahit mendengar bunyi surat bendahari raja Singapura itu, maka baginda pun segera menyuruh berlengkap tiga ratus buah jong, lain daripada itu kelulus, pilang, jongkong, tiada terbilang lagi banyaknya; maka dua keti rakyat Jawa yang pergi itu; maka segala rakyat Jawa pun pergilah. Setelah datang ke Singapura, maka berparanglah dengan orang Singapura."</ref> Pasukan Majapahit bersifat multietnis, mirip seperti militer [[Kesultanan Yogyakarta]] yang memiliki pasukan Bugis dan Dhaeng (Makassar). Sebagaimana dicatat ''[[Hikayat Raja-raja Pasai|Hikayat Raja-Raja Pasai]]'':<blockquote>Maka kedua pihak laskhar pun kembali-lah masing-masing pada tempat-nya. Demikian-lah perang itu tiap-tiap hari, kira-kira tiga bulan lama-nya perang itu, tiada beralahan, karna Jawa itu sa-bagai datang juga bantu-nya dari benua asing.{{sfn|Nugroho|2011|p=182}}</blockquote>
|