Abdullah bin Ali al-Abbasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
||
Baris 29:
== Sebagai gubernur Suriah dan penumpasan pemberontakan ==
Abdullah adalah gubernur Abbasiyah pertama di Suriah dan menjadi musuh keras Bani Umayyah. Ia sangat kejam dalam membunuh sisa-sisa keluarga mereka. Menurut [[Karl Vilhelm Zetterstéen]], seorang orientalis Swedia, "dia tidak memiliki cara untuk memusnahkan akar dan cabangnya. Selama tinggal di Palestina, Abdullah membunuh 80 orang sekaligus."{{sfn|Zetterstéen|1987|pp=22–23}} Dalam sumber Arab, pembunuhan ini terjadi di [[Antipatris|Nahr Abi Futrus]], sebuah sungai yang berada di dekat [[Ramla]]h.<ref>{{ar}} [https://shamela.ws/book/761/159 Kitab Al-Abab Al-Zakher, karya Al-Saghani, hlm 159]</ref><ref>{{ar}} [https://web.archive.org/web/20230715061153/https://shamela.ws/book/11785/98 Kitab al-Masalik wal Mamalik, karya al-Hasan bin Ahmad al-Muhallabi, hlm 106]</ref> Di antara anggota Bani Umayyah yang dibunuh di Nahr Abi Futrus adalah [[Sa'id bin Abdul Malik]],{{sfn|Bosworth|1972|p=61}} [[Muhammad bin Abdul Malik bin Marwan|Muhammad bin Abdul Malik]],{{sfn|Humphreys|1990|p=50, catatan 81}} Abdul Jabbar dan [[Al-Ghamr bin Yazid|Al-Ghamr]] putra Yazid bin Abdul Malik,<ref>{{ar}} [https://web.archive.org/web/20160622100518/http://islamport.com/w/nsb/Web/480/40.htm# Jamharah Ansab Al-Arab, Ibnu Hazm (1/40)]</ref> Sulaiman bin Dawud bin [[Ubaidillah bin Marwan]],<ref>{{ar}} [https://web.archive.org/web/20160622095436/http://islamport.com/w/nsb/Web/480/38.htm
Pembunuhan yang sangat kejam dan kemenangan pasukan Khurasan segera menyulut pemberontakan suku-suku Suriah yang dipimpin oleh gubernur [[Jund Qinnasrin]], [[Abu al-Ward|Abu al-Ward bin al-Kautsar]]. Mereka bergabung dengan [[Abu Muhammad as-Sufyani|Abu Muhammad Ziyad bin Abdullah as-Sufyani]], keturunan Khalifah [[Muawiyah bin Abu Sufyan]], yang ingin Kekhalifahan Umayyah berdiri kembali. Pemberontak pada awalnya berhasil mengalahkan pasukan Abbasiyah di dekat [[Qinnasrin]] yang dipimpin oleh saudara laki-laki Abdullah, [[Abdush Shamad bin Ali]], tetapi Abdullah akhirnya memberikan kekalahan meyakinkan pada mereka di Marj al-Akhram pada akhir tahun 750. Abu al-Ward terbunuh di medan pertempuran, sementara Abu Muhammad melarikan diri ke gurun.{{sfn|Zetterstéen|1987|pp=22–23}}{{sfn|Cobb|2001|pp=46–48}} Tidak lama kemudian, keponakan Abu Muhammad, Al-Abbas bin Muhammad bin Abdullah, memberontak di [[Aleppo]], tetapi Al-Mansur yang ketika itu memerintah Al-Jazirah, segera mengirim pasukan untuk memadamkan pemberontakan Al-Abbas sebelum Abdullah tiba. Abdullah kemudian berbaris ke benteng perbatasan [[Sumaysat]], tempat para pendukung Umayyah berkumpul di bawah kepemimpinan [[Ishaq bin Muslim al-Uqaili]].{{sfn|Cobb|2001|pp=48–49}} Dalam peristiwa tersebut, penyelesaian yang dirundingkan antara Ishaq dan Al-Mansur disepakati, dan banyak pemimpin pro-Umayyah kemudian diterima ke dalam jajaran Bani Abbasiyah.{{sfn|Kennedy|1986|pp=49–50}} Pemberontakan lainnya yang dipimpin oleh [[Aban bin Muawiyah]], cucu dari Hisyam bin Abdul Malik, meletus pada musim panas tahun 751 di dekat Sumaysat dan memaksa Abdullah menghentikan serangan ke wilayah Bizantium untuk menumpasnya. Pendukung Umayyah lainnya, [[Abdush Shamad bin Muhammad bin Al-Hajjaj]], cucu [[Al-Hajjaj bin Yusuf]], berhasil lolos dari kekalahan dan ditangkap hingga tahun 755.{{sfn|Cobb|2001|p=49}}
|