Panembahan Muda Muhammad Said: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
Alamnirvana (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 60:
'''Goesti Mad Said''' bergelar '''Pangeran Muhammad Said''' adalah '''Panembahan Muda''' (Raja Muda Pegustian/
Setelah kematian Panembahan Muda Muhammad Said pada tahun 1875, saudaranya sebapak lain ibu (wanita Dayak Siang/Bakumpai) yang bernama Pangeran Muhammad Seman dilantik menjadi Sultan. [[Sultan Muhammad Seman]] meneruskan perjuangan ayahandanya [[Pangeran Antasari]] melawan kolonial Hindia Belanda. Tidak lama setelah wafatnya Pangeran Antasari, Gusti Mat Said menetap di Bundang di tepi sungai Laung. Dalam Dewan [[Pagustian]] ia menjadi [[mangkubumi]] mendampingi ayahnya Pangeran Antasari (wafat 1862). Setelah ia meninggal posisinya digantikan oleh puteranya Gusti Muhammad Tarip yang bergelar Pangeran Perbatasari pada [[1875]].<ref name="pegustian">{{cite book
| language= id
|