Nugie mengawali kariernya dengan memenangkan kompetisi bernyanyi anak tingkat nasional pada 1984. Ia merilis album trilogi pertamanya pada 1995, yakni ''[[Bumi (album)|Bumi]]''. Dilanjutkan dengan ''[[Air (album)|Air]]'' pada 1996, dan ''[[Udara (album)|Udara]]'' pada 1998.
Nugie juga menjadi vokalis grup musik ALV, yang terdiri atas Joe (gitaris), Alex Kuple (basis), Nito Septian (gitaris), dan Gerry Herb (drumer). Mereka telah lama berkenalan sejak Nugie masih menjadi penyiar di radio ''Suara Kejayaan'' di Jakarta, yang kemudian seluruh personalpersonel nya menjadi grup pengiring selama Nugie masih bersolo karier. Pada November 2000, album perdana yang bertitel ''ALV'' dirilis dengan mengandalkan lagu "Tak Kasat Mata". Album ini tidak begitu sukses di pasar, meski tidak gagal total. Akhirnya, ALV merilis album kedua pada 2003 bertajuk ''Senyawa Hati''. Salah satu singel dalam album ini adalah "Terancam Punah". Seperti judul tersebut, ALV memutuskan bubar pada 2 Juni 2003.
Selepas PadaALV bubar, Nugie kemudian merilis album keempatnya berjudul ''[[Bahagia (album)|Bahagia]]'' di tahun 2004, dan tidak lagi melibatkan personel ALV yang sempat menjadi pengiring dari Nugie. Kemudian pada tahun 2009, Nugie bergabung ke dalam sebuah grup musik bernama [[The Dance Company]] bersama [[Ariyo Wahab]], [[Pongki Barata]], dan [[Ibrahim Imran]] dengan menelurkan 2 singel, yaitu "Papa Rock 'n Roll" dan "Coba Kau Bayangkan". Pada 2010, The Dance Company mengeluarkan album khusus anak-anak, yakni ''TDC for Kids'' dengan singel andalan "Tebak Suara" dan "Anak Indonesia". Di The Dance Company juga Nugie menggunakan nama alias Gus Embut.