Partai Keadilan Sejahtera: Perbedaan antara revisi
[revisi terperiksa] | [revisi terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Pengembalian manual |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 12:
| leader3_name = [[Salim Segaf Al-Jufri]]
| slogan = ''Bersama Melayani Rakyat''
| foundation =
| merger = Partai Keadilan dan PK Sejahtera
| split =
| predecessor =
| headquarters =
| newspaper =
| national = {{ubl|[[Koalisi Merah Putih]]<br />{{small|(2014–2016)}}<ref>{{Cite web|date=2016-02-04|title=Gerindra: Koalisi Merah Putih Bubar|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20160204165157-12-108930/gerindra-koalisi-merah-putih-bubar|publisher=CNN Indonesia|language=id|access-date=2022-11-06}}</ref>|[[Koalisi Indonesia Adil Makmur]]<br />{{small|(2018–2019)}}|[[Koalisi Perubahan untuk Persatuan]]<br />{{small|(sejak 2023)}}}}
| youth = Gema Keadilan, Garuda Keadilan, PKS Muda<ref>{{Cite web|title=PKS {{!}} Kader Muda Hanya Bernaung di Gema Keadilan, Garuda Keadilan dan PKS Muda|url=https://pks.id/content/kader-muda-hanya-bernaung-di-gema-keadilan-garuda-keadilan-dan-pks-muda|website=pks.id|language=id|access-date=2021-07-15}}</ref>
| ideology = [[
| political_position = [[Politik sayap kanan|Sayap kanan]]
| DPRseats = {{Composition bar|{{DPR RI|PKS}}|575|hex={{party color|Prosperous Justice Party}}}}
Baris 28 ⟶ 27:
| website = {{url|http://www.pks.id}}
|religion=[[Islam]]}}
'''Partai Keadilan Sejahtera''' ('''PKS''') adalah sebuah [[partai politik]] berbasis [[Islam]] di [[Indonesia]].<ref name=":02">Bestian Nainggolan dan Yohan Wahyu (editor). ''Kompaspedia: Partai Politik 1999-2019, Konsentrasi dan Dekonsentrasi Kuasa''. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.</ref><ref>{{Cite web|title=Hukum Islam Harus Mewarnai Hukum Nasional|url=https://pks.id/content/hukum-islam-harus-mewarnai-hukum-nasional|website=PKS.id}}</ref> Partai ini bercikal bakal dari penentangan sejumlah tokoh Islam terhadap kebijakan [[Presiden Indonesia|Presiden RI]] ke-2, [[
PKS menjadi bagian koalisi dari pemerintahan [[Susilo Bambang Yudhoyono|SBY]] di periode tahun [[Kabinet Indonesia Bersatu|2004-2009]] dan [[Kabinet Indonesia Bersatu II|2009-2014]], dan menjabat beberapa kursi [[menteri]]. Sikap PKS yang tidak keluar-keluar dari koalisi SBY meskipun kerap berlainan sikap dan melontarkan kritikan kepada pemerintahan SBY, telah membuat beberapa kalangan menilai PKS sebagai partai yang oportunis dan memanfaatkan situasi.<ref>{{Cite web|date=2012-04-06|title=PKS dan koalisi pemerintahan SBY|url=https://www.bbc.com/indonesia/forum/2012/04/120406_sby_pks|website=BBC News Indonesia|language=id|access-date=2022-11-05}}</ref><ref>{{Cite web|date=2012-04-17|title=Sikap PKS dinilai oportunis|url=https://www.merdeka.com/politik/sikap-pks-dinilai-oportunis.html|website=merdeka.com|language=en|access-date=2022-12-05}}</ref> Dalam [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2019|pemilu legislatif 2019]], PKS berakhir di urutan ke-7 dengan raihan suara 8,21% dan memperoleh 50 kursi.<ref>{{Cite web|last=Putri|first=Zunita|title=KPU Tetapkan Hasil Pileg 2019: PDIP Juara, Disusul Gerindra-Golkar|url=https://news.detik.com/berita/d-4557803/kpu-tetapkan-hasil-pileg-2019-pdip-juara-disusul-gerindra-golkar|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2022-11-05}}</ref> PKS menjadi oposisi selama pemerintahan [[Joko Widodo]].
Baris 41 ⟶ 40:
=== Gerakan dakwah kampus ===
Asal usul PKS dapat ditelusuri dari gerakan dakwah kampus yang menyebar di universitas-universitas Indonesia pada 1980-an.<ref>{{Cite web|title=PKS’s Policy Behaviour : Metamorfosa PKS dalam Kancah Politik Indonesia - Buku - PolGov|url=https://polgov.fisipol.ugm.ac.id/buku/pkss-policy-behaviour-metamorfosa-pks-dalam-kancah-politik-indonesia|website=polgov.fisipol.ugm.ac.id|access-date=2020-12-22}}</ref> Gerakan ini dapat dikatakan dipelopori oleh [[Muhammad Natsir]], mantan [[Perdana Menteri Indonesia]] dari [[Masyumi]] (dibubarkan pada 1960) yang mendirikan [[Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia]] (DDII) pada 1967. Lembaga ini awalnya fokus kepada usaha mencegah kegiatan [[misionari]] [[Kristen]] di Indonesia.<ref name="Natsir">{{cite book|title=M. Natsir, Dakwah dan Pemikirannya|last=Luth|first=Thohir|year=1999|publisher=Gema Insani|language=Indonesian|location=Jakarta|url=http://books.google.com/books?id=22p8BWSShmgC|isbn=978-979-561-551-4|ref=harv}}</ref> Peran DDII yang paling krusial adalah kelahiran [[Lembaga Mujahid Dakwah]] yang berafiliasi dengan DDII, dipimpin [[Muhammad Imaduddin Abdulrahim]] yang aktif melakukan pelatihan keagamaan di [[Masjid Salman ITB|Masjid Salman]], [[Institut Teknologi Bandung]].<ref name="Muhtadi">{{cite book|last=Muhtadi|first=Burhanuddin|title=Dilema PKS: Suara dan Syariah|year=2012|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)|location=Jakarta, Indonesia|isbn=9789799104380|url=http://www.penerbitkpg.com/bukubaru/detil/901120532/dilema-pks-suara-dan-syariah|access-date=2013-06-15|archive-date=2016-03-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20160310174908/http://penerbitkpg.com/bukubaru/detil/901120532/dilema-pks-suara-dan-syariah|dead-url=yes}}</ref>
Pada 1985, rezim [[Orde Baru]] mewajibkan seluruh organisasi massa menjadikan [[Pancasila]] sebagai asasnya. Ini membuat sejumlah tokoh Islamis berang dan menyebut rezim [[Soeharto]] telah memperlakukan politik Islam sebagai ''kutjing kurap''.<ref name="Muhtadi" /> Pada saat yang sama, [[Jamaah Tarbiyah]] meraih momentumnya di kalangan mahasiswa kader [[Rohis]] dan aktivis dakwah di kampus-kampus.<ref name="Yon" /> Pada tahun 1993, Mustafa Kamal, seorang kader Jamaah Tarbiyah, memenangi pemilihan mahasiswa untuk [[Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia]], kader Jamaah pertama yang memegang kekuasaan di level universitas. Setahun kemudian, [[Zulkieflimansyah]], juga kader Jamaah Tarbiyah, menjadi Ketua Senat Mahasiswa di universitas yang sama.<ref name="Yon" />
Baris 55 ⟶ 54:
[[Berkas:Anis Matta visit to Pekanbaru.JPG|300px|ka|jmpl|Ribuan kader PKS menyambut presiden Anis Matta di Pekanbaru, 15 Juni 2013.]]
Partai Keadilan dideklarasikan di [[Masjid Al-Azhar Jakarta|Masjid Al-Azhar]], [[Kebayoran Baru]], [[Jakarta]], pada 20 Juli 1998, dan mengangkat [[Didin Hafidhuddin]] sebagai presiden pertamanya. Di [[pemilihan umum legislatif Indonesia 1999]], PK mendapat 1,436,565 suara, sekitar 1,36% dari total perolehan suara nasional dan mendapat tujuh kursi di [[Dewan Perwakilan Rakyat]].<ref>{{Citation | last1 = Ananta | first1 = Aris | last2 = Arifin | first2 = Evi Nurvidya | last3 = Suryadinata | first3 = Leo | lastauthoramp = yes | title = Indonesian Electoral Behaviour: A Statistical Perspective | place = Singapore | publisher = Institute of Southeast Asian Studies | year = 2004 | series = Indonesia's Population Series | url = http://books.google.com/?id=lLx3e68304wC | accessdate = 2009-06-06 | isbn = 978-981-230-224-3 | postscript = .}}</ref> Meskipun demikian, PK gagal memenuhi [[ambang batas parlemen]] sebesar dua persen, sehingga memaksa partai ini melakukan ''[[stembus accord]]'' dengan delapan partai politik berbasis Islam lainnya pada Mei 1999.<ref name="Muhtadi" /><ref>{{cite book|last=Zein|first=Fathurin|title=NU politik: Analisis wacana media|year=2004|publisher=PT LKiS Pelangi Aksara|location=Jakarta, Indonesia|isbn=9789793381466|pages=284|url=http://books.google.co.id/books?id=Gz8e3YwSdI0C&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_atb#v=onepage&q&f=false}}</ref>
Pasca Pemilu 1999, PK mengganti Kepemimpinan Partai nya, dan menunjuk [[Nurmahmudi Isma'il]] sebagai Presiden Partai ke-2.
Baris 288 ⟶ 287:
Keputusan ini ditentang habis-habisan oleh salah satu pendiri PK, Yusuf Supendi. Ia menuding Ketua Majelis Syuro, [[Hilmi Aminuddin]], dan sekretaris jenderal saat itu, Anis Matta (kemudian menjadi presiden) sebagai kalangan yang menginginkan PKS sebagai sebuah partai terbuka.<ref name="Muhtadi" /><ref>[http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=40120 "Pendiri PKS Serang Anis Matta"]. ''[[Padang Ekspres]]'', 4 Februari 2013</ref>
Dalam Mukernas ke-2 di Hotel [[The Ritz-Carlton Jakarta|Ritz-Carlton]], Jakarta, pada 16 Juni 2010, dibahas pula kemungkinan non-Muslim duduk di kepengurusan partai.<ref>Andri Haryanto. [http://news.detik.com/read/2010/06/16/191258/1379722/10/munas-ii-pks-bahas-kemungkinan-non-muslim-jadi-pengurus-partai "Munas II PKS Bahas Kemungkinan Non Muslim Jadi Pengurus Partai"]. ''[[Detik.com]]'', 16 Juni 2010</ref> Namun, sampai saat ini masih belum ada realisasi dari kemungkinan tersebut, selain adanya beberapa calon legislatif non-Muslim yang bertanding menggunakan tiket PKS untuk [[pemilihan umum legislatif Indonesia 2014]] di daerah pemilihan Indonesia Timur, seperti [[Nusa Tenggara Timur]]<ref>Mohamad Taufik. [http://www.merdeka.com/politik/pks-ntt-daftarkan-20-caleg-non-muslim.html "PKS NTT daftarkan 20 Caleg non-muslim"]. ''[[Merdeka.com]]'', 22 April 2013</ref> [[Sulawesi Utara]], [[Sulawesi Tengah]], [[Sulawesi Barat]], [[Papua]], dan [[Papua Barat]].<ref>[http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/04/22/mlneiy-ada-pendeta-jadi-caleg-pks "Ada Pendeta Jadi Caleg PKS"]. ''[[Republika]]'', 22 April 2013</ref>
=== Kasus impor daging ===
Baris 337 ⟶ 336:
[[Kategori:Partai Keadilan Sejahtera| ]]
[[Kategori:Partai Islam|Keadilan Sejahtera]]
[[Kategori:Partai konservatif sosial|Keadilan Sejahtera]]
[[Kategori:Partai politik di Indonesia|Keadilan Sejahtera]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1998 di Indonesia]]
|