Alaska: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~cite |
k ~cite |
||
Baris 96:
[[File:AlutiiqDancer.jpg|thumb|300px|right|upright|Penari [[Orang Alutiiq|Alutiiq]] modern dalam pakaian festival tradisional]]
Banyak masyarakat adat menduduki Alaska selama ribuan tahun sebelum kedatangan masyarakat Eropa ke daerah tersebut. Studi linguistik dan DNA yang dilakukan di sini telah memberikan bukti untuk pemukiman Amerika Utara melalui [[Cagar Alam Nasional Jembatan Darat Bering|Jembatan darat Bering]].<ref>{{cite web|url=https://genographic.nationalgeographic.com/human-journey /|title=Peta Migrasi Manusia|access-date=5 November 2016|archive-url=https://web.archive.org/web/20170519020315/https://genographic.nationalgeographic.com/human-journey/ |archive-date=Mei 19, 2017|url-status=live}}</ref> Di [[Upward Sun Riverside]] di [[Tanana Valley]] di Alaska, sisa-sisa bangkai berusia enam minggu bayi ditemukan. DNA bayi tersebut menunjukkan bahwa ia termasuk dalam populasi yang secara genetik terpisah dari kelompok asli lainnya yang ada di tempat lain di [[Dunia Baru]] pada akhir [[Pleistosen]]. Ben Potter, arkeolog [[Universitas Alaska Fairbanks]] yang menggali sisa-sisa di situs Upward Sun River pada tahun 2013, menamai kelompok baru ini [[Ancient Beringians]].<ref>{{cite magazine|url=https:/
[[Tlingit|Orang Tlingit]] mengembangkan masyarakat dengan sistem kekerabatan [[matrilineal]] warisan properti dan keturunan di tempat yang sekarang disebut Alaska Tenggara, bersama dengan bagian dari [[British Columbia]] dan [[Yukon]]. Juga di Tenggara adalah [[Suku Haida|Haida]], yang sekarang terkenal dengan seni unik mereka. Orang-orang [[Tsimshian]] datang ke Alaska dari British Columbia pada tahun 1887, ketika Presiden [[Grover Cleveland]], dan kemudian Kongres AS, memberi mereka izin untuk menetap di [[Pulau Annette]] dan menemukan kota [[Metlakatla, Alaska|Metlakatla]]. Ketiga masyarakat ini, serta [[Samudra Pasifik|masyarakat adat di Pantai Barat Laut Pasifik]] lainnya, mengalami [[cacar]] wabah dari akhir abad ke-18 hingga pertengahan abad ke-19, dengan [[epidemi]] yang paling dahsyat terjadi pada tahun 1830-an dan 1860-an, mengakibatkan kematian yang tinggi dan gangguan sosial.<ref>Brian C. Hosmer, ''American Indians in the Marketplace: Persistence and Innovation between the Menominees and Metlakatlans, 1870–1920'' (Lawrence, Kansas: University Press of Kansas, 1999), hlm. 129-131, 200.</ref>
|