Kota Sorong: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 1:
{{redireksiIndoKabKota|Sorong|kabupaten|1|1}}
{{Dati2
| settlement_type = Ibu kota
| nama
| provinsi
| julukan
| foto
| caption
| dasar hukum
| tanggal
| motto
| semboyan = Sorong Kota
| lambang
| peta
| distrik
| kelurahan
|
| nama_wakil_walikota = ''Lowong''
| sekretaris daerah
| luas
| area_rank
| penduduk
| penduduktahun
| population_rank = 48
| pendudukref
| kepadatan
| agama
|{{Tree list}}
* 54,80% [[Kristen]]
Baris 32:
{{Tree list/end}}
|44,92% [[Islam]] |0,19% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,08% [[Hindu]] |0,01% Lainnya<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=14 Desember 2023|format=Visual}}</ref>}}
| IPM
| kodearea
| nomor_polisi
| zona
| kode
| SNI
| dau
| dauref
| web
}}
Baris 56:
[[Berkas:Doom Island 1955.jpg|jmpl|220px|ki|Pulau Doom pada tahun 1955]]
Berdirinya kota Sorong tidak lepas dari sejarahnya sebagai Kota Minyak. Berawal sejak kedatangan surveyor minyak Belanda di daerah [[Semenanjung Doberai]], [[Pulau Papua]] hingga ditemukannya sumber minyak pada tahun 1908 menjadi penanda awal pendudukan Belanda wilayah tersebut.
=== Masa Pendudukan Jepang (1941-1945) ===
=== Masa Nugini Belanda (1949-1962) ===
Baris 66:
[[Pulau Doom|'''Sorong-Doom''']] pada awalnya pernah menjadi pusat pemerintahan dan kediaman [[Keresidenan|residen]] divisi barat [[Nugini Belanda]], administrator departemen untuk Sorong dan Raja Ampat juga berkedudukan disana. Pada bulan Maret 1957 kantor residen divisi barat dipindahkan ke [[Manokwari (kota)|Manokwari]] dan kantor departemen Sorong dipindahkan ke ''Sorong-vaste-wal'' (Sorong Daratan).<ref>{{Cite web|title=Sorong, Nederlands Nieuw Guinea/Netherlands New Guinea/Irian Jaya/West Papua|url=http://www.vanderheijden.org/ng/towns/sorong.html|website=www.vanderheijden.org|access-date=2024-02-21}}</ref> Wilayah Sorong-Doom kemudian ditempatkan dibawah departemen Raja Ampat dan dalam perkembangannya menjadi lebih dikenal dengan sebutan Pulau Doom. Para pekerja pemerintah di departemen Sorong mulai dipindahkan dari Pulau Doom ke Remoeland. Remoeland atau ''Remoe Complex'' adalah sebuah lokasi baru di Sorong Daratan, terletak 6 kilometer di sebelah selatan sentra perminyakan yang dibuka oleh NNGPM dan diserahkan sebagian kepada pemerintah. Remoe/Remu kemudian menjadi bagian dari Distrik Sorong.
Perpindahan NNGPM ke Sorong Daratan/''Sorong Olie'' berkontribusi dalam membentuk suatu komunitas tersendiri yang kondisi kehidupan masyarakatnya sangat berbeda dengan kondisi kehidupan masyarakat di wilayah lain di Papua. Untuk mendukung pekerjaan pertambangan minyak di Sorong, NNGPM membangun sejumlah kawasan pemukiman dengan perabotan lengkap untuk para karyawannya. Kawasan pemukiman Klademak I, Klademak II dan Klademak III diperuntukkan bagi para pekerja buruh yang berasal dari berbagai daerah lain di Indonesia. Kawasan pemukiman di ''Krani
Pada tahun 1956, populasi penduduk di Sorong Daratan adalah 7.689 jiwa yang terdiri dari 3.075 orang Papua, 3.728 orang Asia (terutama orang Indonesia dan Tionghoa) dan 886 orang Eropa. Populasi penduduk di wilayah Sorong Daratan tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan 1.667 jiwa penduduk di wilayah Sorong-Doom.
Baris 141:
Berdasarkan data [[Badan Pusat Statistik]] Kota Sorong tahun 2022, dengan Luas wilayah 1.105 km² jumlah penduduk Kota Sorong pada tahun 2022 mencapai 295.809 jiwa, yang terdiri atas 155.628 laki-laki dan 140.181 perempuan. Jumlah penduduk laki-laki masih lebih banyak daripada penduduk perempuan dengan rasio jenis kelamin ''([[Rasio jenis kelamin manusia|sex ratio]])'' sebesar 111,08, yang artinya dalam setiap 100 orang penduduk terdapat 111 orang penduduk laki-laki. Bila dilihat dari komposisi kelompok umur, struktur penduduk Kota Sorong tergolong sebagai penduduk usia muda pada usia produktif 20-34 tahun. Selain itu, [[Angka kelahiran|jumlah kelahiran]] (Usia 0-4 tahun) di Kota Sorong juga tergolong tinggi. Jumlah penduduk usia belum produktif (0-14 tahun) adalah sekitar 23,33% terhadap total penduduk. Sedangkan penduduk usia non-produktif adalah sebesar 4,31% terhadap total penduduk. ''[[:en:Dependency_ratio|Dependency ratio]]'' Kota Sorong sebesar 38,20% yang artinya dari 100 orang yang masih produktif harus menanggung beban hidup sekitar 38 orang yang belum produktif (0-14 tahun) dan penduduk usia non-produktif (65 tahun keatas). Disamping itu, beban tanggungan penduduk perempuan ternyata lebih tinggi daripada penduduk laki-laki, dimana dependency ratio perempuan sebesar 30,40% sedangkan dependency ratio laki-laki hanya sebesar 37,14%.
Penyebaran penduduk Kota Sorong di setiap distrik cenderung tidak merata. Distrik yang memiliki wilayah lebih luas tidak diiringi dengan jumlah penduduk yang lebih banyak. Hal ini disebabkan sebagian besar penduduk lebih memilih tinggal di distrik yag lebih potensial secara ekonomi dan memiliki infrastruktur serta fasilitas umum yang lebih lengkap. Distrik Manoi berada pada peringkat tertinggi perihal kepadatan penduduk yakni 443 jiwa per km<sup>2</sup>. Sedangkan kepadatan penduduk terendah terdapat pada Distrik Maladum Mes yakni 92 jiwa per km<sup>2</sup>. Selain itu, Distrik Sorong Kepulauan juga memiliki kepadatan penduduk terendah karena karakteristik wilayahnya yang berupa kepulauan sehingga memiliki penduduk yang lebih sedikit<ref>{{Cite web|title=BPS Kota Sorong|url=https://sorongkota.bps.go.id/indicator/12/67/1/kota-sorong.html|website=sorongkota.bps.go.id|access-date=2024-02-22}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://sorongkota.bps.go.id/publication/download.html?nrbvfeve=NmQ5Y2YwMjJhMDU2MjUyMDE4ZmQyOWUw&xzmn=aHR0cHM6Ly9zb3Jvbmdrb3RhLmJwcy5nby5pZC9wdWJsaWNhdGlvbi8yMDIzLzA1LzMxLzZkOWNmMDIyYTA1NjI1MjAxOGZkMjllMC9pbmRla3MtcGVtYmFuZ3VuYW4tbWFudXNpYS1rb3RhLXNvcm9uZy0yMDIyLmh0bWw=&twoadfnoarfeauf=MjAyNC0wMi0yMiAxNTo0NToyNw==|website=sorongkota.bps.go.id|access-date=2024-02-22}}</ref>
{| class="mw-collapsible mw-collapsed"▼
Laju pertumbuhan penduduk Kota Sorong sebesar 2,27 persen per tahun. ▼
!Tahun
!Jumlah Penduduk
Baris 163 ⟶ 165:
|295.809
|}
▲Laju pertumbuhan penduduk Kota Sorong sebesar 2,27 persen per tahun.
=== Agama ===
[[Berkas:Sorong church.jpg|jmpl|220px|ka|Sebuah gereja [[Protestan]] di Sorong]]
|