Sepultura: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎cleanup: - fixed image
Baris 83:
 
===2006–2010: ''Dante XXI'', pengunduran diri Igor dan ''A-Lex''===
[[Berkas:Sepultura @ Maquinária Festival 05.jpg|jmpl|kaupright|Jean Dolabella yang menggantikan Igor Cavalera sejak 2006, dalam penampilannya di ''Maquinária Festival'', São Paulo, Brasil, November 2009.]]
Pada bulan Maret 2006, Sepultura meluncurkan album kesepuluh bertajuk ''Dante XXI'', merupakan [[album konsep]] yang terinspirasi dari ''[[Divina Commedia]]'', sebuah [[literatur]] klasik karya [[Dante Alighieri]]. Gebrakan Sepultura dalam album ini dengan fokus terhadap ''thrash metal'' yang dipengaruhi oleh sentuhan gaya progresif yang menjadi ciri musikalitasnya.<ref>{{cite web|url=https://search.blabbermouth.net/cdreviews/dante-xxi/|title=Sepultura: Dante XXI|author=Don Kaye|access-date=24 Oktober 2021|website=Blabbermouth|language=en}}</ref> Melalui ''Dante XXI'', Sepultura ingin menunjukkan bahwa mereka masih belum kehilangan kemampuannya sejak era Max Cavalera dan berusaha bangkit untuk mengembalikan masa kejayaannya, sebagaimana perpecahan yang pernah dialami oleh [[Queensrÿche]] dengan kesuksesan albumnya ''Operation: Mindcrime II'' (2006), [[Megadeth]] dengan kesuksesan ''The System Has Failed'' (2004) yang direkam bersama sejumlah musisi sesi, bahkan [[Deep Purple]] dengan ''Rapture of the Deep'' (2005).<ref>{{cite web|url=https://www.popmatters.com/sepultura_dante_xxi-2495676176.html|title=SEPULTURA: DANTE XXI|date=20 Maret 2006|author=Adrien Begrand|access-date=24 Oktober 2021|website=Popmatters|language=en}}</ref> Dalam beberapa resensi, secara keseluruhan album ini dianggap sebagai album terbaik era Derrick Green, termasuk konsep musiknya, baik secara aransemen dan penulisan lagu.<ref>{{cite web|url=http://heavymetal.about.com/od/cdreviews/gr/sepultura.htm|title=Sepultura - Dante XXI|author=Chad Bowar|website=[[About.com]]|language=en|url-status=dead|archive-url=https://web.archive.org/web/20120321060402/http://heavymetal.about.com/od/cdreviews/gr/sepultura.htm|archive-date=21 Maret 2012|access-date=10 Oktober 2021}}</ref>
 
Baris 101:
 
===2016–2022: ''Machine Messiah'' dan ''Quadra''===
[[Berkas:2018 Sepultura - by 2eight - 8SC5594.jpg|jmpl|kaupright|Formasi Sepultura 2018. Paulo Jr., Eloy Casagrande, Derrick Green dan Andreas Kisser.]]
Album keempatbelas Sepultura yang bertajuk ''Machine Messiah'' diluncurkan pada Januari 2017, kali ini menggandeng produser Jens Bogren yang juga menggarap album-album dari [[Opeth]], [[Dimmu Borgir]], [[Arch Enemy (band)|Arch Enemy]], [[Babymetal]], [[DragonForce]], [[James LaBrie]], [[Orphaned Land]], [[Symphony X]], [[Myrath]] dan banyak album musisi serta band terkemuka lainnya.<ref>{{cite web|url=https://www.fascinationstreet.se/#clients|title=Clients|access-date=3 Oktober 2021|website=fascinationstreet}}</ref> Album kedelapan sejak era Derrick Green ini, terinspirasi dari robotisasi dalam kehidupan bermasyarakat saat ini, merupakan sebuah konsep tentang dewa mesin yang menciptakan manusia, kemudian siklusnya tertutup dan kembali ke titik awal.<ref>{{cite web|url=https://www.firstpost.com/entertainment/machine-messiah-album-review-sepulturas-new-record-celebrates-andreas-kissers-genius-3204430.html|title=Machine Messiah album review: Sepultura's new record celebrates Andreas Kisser's genius|date=15 Januari 2017|author=Karan Pradhan|access-date=8 Oktober 2021|publisher=Firstpost|language=en}}</ref> Yakni sebuah tanggapan atas kondisi dunia yang mendewakan mesin, sementara manusia telah kehilangan jiwanya dan bergerak atas kendali mesin. Jika suatu saat nanti ada juru selamat, maka ia pun akan berbentuk mesin tanpa nurani.<ref>{{Cite news|url=https://entertainment.kompas.com/read/2017/02/26/130000410/.machine.messiah.raungan.kencang.sepultura?page=all|title="Machine Messiah", Raungan Kencang Sepultura|date=26 Februari 2017|author=M. Yuniadhi Agung|editor=Amir Sodikin|access-date=12 Oktober 2021|publisher=[[Kompas.com]]|work=[[Kompas.com]]|editor-last=Sodikin|editor-first=Amir|last=Agung|first=M. Yuniadhi}}</ref> ''Machine Messiah'' dianggap mewakili musikalitas ''thrash metal'' klasik melalui "I Am The Enemy", "Phantom Self" yang 'eksotis' dan "Sworn Oath" yang terdengar epik dan secara keseluruhan merupakan album terbaik Sepultura sejak era Derrick Green,<ref>{{cite web|url=https://www.loudersound.com/reviews/sepultura-machine-messiah-album-review|title=Sepultura - Machine Messiah album review|date=31 Januari 2017|author=Dom Lawson|work=Metal Hammer|access-date=20 Oktober 2021|publisher=Loudersound|language=en}}</ref> meskipun tidak secepat band lain dengan genre yang sama, album ini kental dengan ''riff'' dan ketukan drum yang saling mengisi.<ref>{{cite web|url=https://distortedsoundmag.com/album-review-machine-messiah-sepultura/|title=ALBUM REVIEW: Machine Messiah – Sepultura|date=10 Januari 2017|author=Elliot Leaver|access-date=20 Oktober 2021|publisher=Distortedsoundmag|language=en}}</ref>