Abdullah bin Nuh: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan deskripsi Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 46:
Rd. Abdullah bin Nuh adalah juara Alfiah, ia sanggup menghafal Al-fiah lbnu Malik dari awal sampai akhir dan dibalik dari akhir ke awwal (demikian menurut AI-Ustadz Rd. Abubakar sesepuh Cianjur). Walhasil: kecerdasan, bakat dan watak Rd. Abdullah bin Nuh semenjak duduk di bangku Madrasah AlI’anah sudah tampak jelas keunggulannya.
Selain belajar di Al I’anah, Rd. Abdullah bin Nuh tidak henti-hentinya menggali dan menimba ilmu dari ayahnya. Ia pernah berkata kepada salah seorang muridnya: “Mama mah tiasana maca Kitab lhya teh husus ti bapa Mama." Bila diterjemahkan kira-kira: "Mama (Saya - gelar untuk ulama Sunda)
== Pekalongan dan Syamailul Huda ==
|