[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Moskee in de kraton van Soerakarta. TMnr 60002681.jpg|jmpl|Bangunan [[Masjid Agung Kraton Surakarta|Masjid Agung Surakarta]], tahun [[1910]]. Sebagai penerus langsung [[Kesultanan Mataram]], [[Islam]] merupakan agama resmi di Kesunanan Surakarta.]]
Sepeninggal Pakubuwana III, penerus takhta Kesunanan Surakarta berikutnya yakni Sri [[Pakubuwana IV|Susuhunan Pakubuwana IV]] (1788–1820), adalah sosok raja yang membenci penjajah dan penuh cita-cita serta keberanian. Pada November 1790, terjadi Peristiwa Pakepung, yakni insiden pengepungan Keraton Surakarta oleh persekutuan VOC, [[Hamengkubuwana I]], dan [[Mangkunegara I]]. Pengepungan ini terjadi karena Pakubuwana IV yang berpaham [[Islamisme|politik Islam]] dan dekat dengan kaum [[santri]], menyingkirkan para pejabat istana yang tidak sepaham dengannya. Para pejabat istana yang merasa disingkirkan kemudian meminta bantuan VOC untuk menghadapi Pakubuwana IV. VOC akhirnya bersekutu dengan [[Hamengkubuwana I]] dan [[Mangkunegara I]] untuk menghadapi Pakubuwana IV. Pada bulan [[November]] [[1790]], aliansi tersebut mengepung [[Keraton Surakarta]]. Dari dalam istana sendiri, para pejabat senior yang tersisih ikut menekan Pakubuwana IV agar menyingkirkan para penasehat politik dan penasehat rohaninya. Pakubuwana IV akhirnya terpaksa mengalah pada tanggal [[26 November]] [[1790]], dengan menyerahkan para penasehatnya yang terdiri dari para haji untuk dibuang VOC.
PadaVOC eraakhirnya pemerintahanbersekutu Pakubuwanadengan IV[[Hamengkubuwana inilahI]] terjadidan perundingan[[Mangkunegara bersamaI]] yanguntuk isinyamenghadapi menerangkanPakubuwana bahwaIV. KesunananPada Surakartabulan dan Kesultanan[[November]] Yogyakarta[[1790]], sertaaliansi tersebut mengepung [[KadipatenKeraton MangkunegaranSurakarta]]. (yangDari dalam halistana inisendiri, adalahpara secarapejabat pemerintahansenior yang tersisih ikut menekan Pakubuwana IV agar menyingkirkan para penasehat politik dan bukanpenasehat secararohaninya. adat)Pakubuwana IV akhirnya terpaksa mengalah pada tanggal [[26 November]] [[1790]], memilikidengan kedudukanmenyerahkan danpara kedaulatanpenasehatnya yang setaraterdiri sehinggadari tidakpara bolehhaji salinguntuk menyerangdibuang VOC. Dan meski kerap menunjukkan sikap yang tidak bersahabat dengan Kompeni, berkat kecerdasan serta kelihaian politiknya, Pakubuwana IV tetap mampu mempertahankan kedudukannya sebagai raja dalambahkan sampai beberapa kali pergantian rezim kolonial, yaitu semasa pemerintahan [[VOC]], pemerintahan [[Hindia Belanda]], pemerintahan [[:en:French and British interregnum in the Dutch East Indies|Hindia Belanda-Perancis]], pemerintahan [[:en:French and British interregnum in the Dutch East Indies|Pendudukan Inggris]], sampai kembalinya pemerintahan Hindia Belanda.