Suku Melayu Riau: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Super Hylos (bicara | kontrib) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Super Hylos (bicara | kontrib) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 52:
Riau diduga telah dihuni oleh manusia sejak 40.000–10.000 [[Sebelum Masehi|SM]]. Kesimpulan ini diambil setelah penemuan alat-alat dari zaman [[Pleistosen]] di daerah aliran sungai Sungai Sengingi di [[Kabupaten Kuantan Singingi]] pada Agustus 2009. Alat batu yang ditemukan antara lain kapak penetak, perimbas, serut, serpih, dan batu inti yang merupakan bahan dasar pembuatan alat serut dan serpih. Tim peneliti juga menemukan beberapa fosil kayu yang diprakirakan berusia lebih tua dari alat-alat batu itu. Diduga manusia pengguna alat-alat yang ditemukan di Riau adalah ''pithecanthropus erectus'' seperti yang pernah ditemukan di [[Jawa Tengah]].<ref>Tanggal tidak diketahui. [http://www.antaranews.com/print/150784/ "Artefak Masa Prasejarah Ditemukan di Riau"]. ''[[ANTARA]]'', diakses 17 Oktober 2013.</ref><ref>13 Agustus 2009. [http://politik.tvonenews.tv/berita/view/20139/2009/08/13/fosil_dari_zaman_prasejarah_ditemukan_di_riau.tvOne "Fosil Dari Zaman Prasejarah Ditemukan di Riau"]. ''[[TvOne]]'', diakses 17 Oktober 2013.</ref>
[[File:Candi Muaro Jambi dengan langit biru.jpg|left|
Imperium Melayu Riau juga merupakan penyambung warisan [[Sriwijaya|Kedatuan Sriwijaya]] yang berbasis agama [[Buddha]]. Ini bukti ditemukannya [[Candi Muara Takus]] yang diduga merupakan pusat pemerintahan Sriwijaya, yang berasitektur menyerupai candi-candi yang ada di [[India]]. Selain itu, [[George Cœdès]] juga menemukan persamaan struktur pemerintahan Sriwijaya dengan kesultanan-kesultanan melayu abad ke-15.<ref>Cœdès, G., Damais, L., Kulke, H., & Manguin, P. (2014). ''Kedatuan Sriwijaya: Kajian sumber prasasti dan arkeologi (Edisi kedua. ed.)''. Jakarta: École française d'Extrême-Orient. ISBN 978-602-9402-52-0</ref> Kerajaan Melayu dimulai dari Kerajaan [[Temasek|Bintan-Tumasik]] abad ke-12, disusul dengan periode Kesultanan-kesultanan melayu Islam.
Teks terawal yang membahas mengenai dunia melayu adalah [[Sulalatus Salatin]] atau yang dikenal sebagai ''Sejarah Melayu'' karya [[Tun Sri Lanang]], pada tahun 1612<ref>Mutalib, Hussin, (1977). ''Islamic Malay Polity in Southeast Asia,” Islamic Civilisation in the Malay World'', (ed.) Mohd. Taib Osman, Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, pp: 1-48.</ref>. Menurut kitab tersebut, [[Bukit Seguntang]] adalah tempat dimana datangnya [[Sang Sapurba]] yang dimana keturunannya tersebar di
== Agama ==
|