Kesenjangan gender dalam kesehatan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Moccacinoo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Moccacinoo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 9:
== Tantangan dan Upaya Mengurangi Kesenjangan Gender dalam Kesehatan ==
Selama ini, perempuan menghadapi berbagai hambatan dalam mengakses layanan kesehatan, termasuk kurangnya pendidikan, keamanan finansial, dan keterbatasan pengembangan layanan kesehatan. Kesehatan perempuan sering kali kurang didanai dan kurang diteliti karena dominasi perspektif laki-laki dalam bidang medis, yang mengakibatkan bias gender dan penanganan yang kurang memadai terhadap masalah kesehatan perempuan. Selain itu, kurangnya akses perempuan muda terhadap pengetahuan reproduksi membuat mereka rentan terhadap kondisi darurat kesehatan dan kekerasan berbasis gender. Hambatan keuangan juga memperburuk kesenjangan dalam layanan kesehatan perempuan, dengan biaya kesehatan yang tinggi dan kesenjangan upah bagi perempuan yang bekerja di sektor kesehatan.<ref>{{Cite web|last=Madina|first=Kresentia|date=2023-03-08|title=Mendorong Kesetaraan Gender dengan Meningkatkan Kesehatan Perempuan Green Network Asia - Indonesia|url=https://greennetwork.id/ikhtisar/mendorong-kesetaraan-gender-dengan-meningkatkan-kesehatan-perempuan/|website=Green Network Asia - Indonesia|language=id|access-date=2024-03-15}}</ref> Memiliki akses terhadap layanan kesehatan dan hak seksual serta reproduksi adalah kunci untuk mengurangi masalah seperti perkawinan anak, kehamilan remaja, dan penularan infeksi menular seksual.
 
== Faktor yang Memengaruhi Kesenjangan Gender dalam Kesehatan ==
Pertama, pengukuran gender yang terbatas di bidang kesehatan, yang  masih banyak menggunakan cara pandang lama tentang laki-laki dan perempuan, tanpa banyak mengakui variasi gender lainnya. Hal ini membuat perbedaan gender berpengaruh terhadap kesehatan.
 
Kedua, tidak responsif terhadap perubahan sosial. Penelitian kesehatan seringkali lambat menyesuaikan diri dengan perubahan ini, sehingga gagal menangkap dampaknya terhadap kesehatan. Langkah menuju pemahaman yang lebih baik untuk mengatasi masalah tersebut  yakni diharapkan lebih eksplisit dalam mengakui peran gender dalam mengakses layanan kesehatan. Dengan melakukan hal tersebut, banyak orang mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana gender memengaruhi kesehatan masyarakat secara keseluruhan.<ref>{{Cite journal|last=Miani|first=Céline|last2=Wandschneider|first2=Lisa|last3=Niemann|first3=Jana|last4=Batram-Zantvoort|first4=Stephanie|last5=Razum|first5=Oliver|date=2021-11-03|title=Measurement of gender as a social determinant of health in epidemiology—A scoping review|url=https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0259223|journal=PLOS ONE|language=en|volume=16|issue=11|pages=e0259223|doi=10.1371/journal.pone.0259223|issn=1932-6203|pmc=PMC8565751|pmid=34731177}}</ref>
 
== Referensi ==