Keputihan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dian (WMID) (bicara | kontrib) |
|||
Baris 8:
Keputihan pada wanita dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
▲2. Keputihan tidak normal adalah keputihan tidak normal sering kali merupakan tanda adanya infeksi jamur, bakteri, atau parasit. Infeksi ini dapat terbagi menjadi dua jenis, yaitu infeksi tidak menular dan infeksi menular. Contoh infeksi tidak menular termasuk vaginosis bakterialis dan candidiasis, sementara infeksi menular bisa disebabkan oleh Penyakit Menular Seksual (PMS) seperti chlamydia, trikomoniasis, dan gonore. Selain itu, keputihan abnormal juga dapat menjadi gejala kanker pada rahim atau leher rahim (serviks).<ref name=":0" />
== Pemeriksaan ==
Untuk mendiagnosis keputihan, dokter akan melakukan pemeriksaan panggul untuk mengevaluasi kondisi organ reproduksi wanita, seperti vagina, serviks, dan rahim. Selain itu, dokter dapat merekomendasikan pemeriksaan tambahan seperti:
▲2. Pemeriksaan sampel cairan vagina, untuk mendeteksi keberadaan jamur, bakteri, atau parasit penyebab keputihan.
▲3. Tes infeksi menular seksual, untuk mengidentifikasi infeksi menular seksual seperti gonore, chlamydia, dan trikomoniasis.
▲4. Pap smear, untuk mendeteksi kelainan pada jaringan leher rahim (serviks).<ref name=":0" />
== Penanganan ==
Keputihan normal umumnya tidak memerlukan penanganan medis khusus. Cukup dengan menjaga kebersihan area kewanitaan menggunakan air secara rutin. Sementara itu, penanganan keputihan abnormal tergantung pada penyebabnya, dengan pilihan pengobatan:
▲2. [[Antijamur]], untuk mengatasi infeksi jamur yang menyebabkan keputihan. Obat antijamur tersedia dalam bentuk krim atau gel yang dioleskan di dalam vagina.
▲3. [[Metronidazol|Metronidazole]] atau tinidazole, untuk mengatasi keputihan yang disebabkan oleh parasit penyebab penyakit trikomoniasis. Obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.<ref name=":0" />
== Referensi ==
|