Mahyeldi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Aktivisme: Supaya jelas berapa lama beliau kuliah, yang ditanyakan Pak Bupati Solok Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 73:
Mahyeldi menjalani masa kecil di [[Gadut, Tilatang Kamang, Agam|Nagari Gadut]], [[Tilatang Kamang, Agam|Tilatang Kamang]], [[Kabupaten Agam]].<ref>{{Cite news|url=https://sumbar.antaranews.com/berita/230572/anak-tukang-angkat-itu-kini-jadi-wali-kota|title=Anak tukang angkat itu kini jadi Wali Kota|first=Ikhwan|last=Wahyudi|authorlink=Ikhwan Wahyudi|publisher=[[ANTARA]]|date=5 Agustus 2018|access-date=13 Mei 2019|archive-date=2019-05-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190513081800/https://sumbar.antaranews.com/berita/230572/anak-tukang-angkat-itu-kini-jadi-wali-kota|dead-url=no|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]}}</ref> Ia lahir dari pasangan Mardanis bin Musa St. Tanameh (ayah) dan Nurmi (ibu) sebagai anak pertama dari tujuh bersaudara. Ayahnya adalah seorang tukang becak dan buruh angkat di Pasar Atas, [[Bukittinggi]]. Sejak masih kelas tiga SD, ia sudah bekerja membantu ayahnya untuk mendapatkan uang.<ref name="humas">{{cite web|url=https://m.facebook.com/notes/humas-kota-padang/profil-walikota-padang-2014-2019-h-mahyeldi-ansharullah-sp-dt-marajo/927480580595436/|title=PROFIL : Walikota Padang, H. Mahyeldi Ansharullah, SP. Datuk Marajo|first=Jose|last=Rizal|publisher=Facebook Humas Setda Kota Padang|date=27 Januari 2015|access-date=13 Mei 2019|archive-date=2021-05-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20210508090852/https://m.facebook.com/nt/screen/?params=%7B%22note_id%22%3A753595888839091%7D&path=%2Fnotes%2Fnote%2F&refsrc=https%3A%2F%2Fm.facebook.com%2Fnotes%2Fhumas-kota-padang%2Fprofil-walikota-padang-2014-2019-h-mahyeldi-ansharullah-sp-dt-marajo%2F927480580595436%2F&_rdr|dead-url=no}}</ref> Seusai membantu ayahnya, ia bergegas ke sekolah. Meskipun harus bekerja, ia tetap meraih juara di kelas.<ref name="ANTARA">[https://archive.today/20140408103254/http://www.antarasumbar.com/lipsus/1033/pribadi-yang-sederhana-memiliki-kemauan-kuat.html "Pribadi Yang Sederhana Memiliki Kemauan Kuat"]. ''[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA]]''. Diarsipkan dari [http://www.antarasumbar.com/lipsus/1033/pribadi-yang-sederhana-memiliki-kemauan-kuat.html aslinya]. 8 Oktober 2013.</ref>
Saat Mahyeldi kelas lima SD, ia dan keluarga pindah ke [[Kota Dumai]], Provinsi [[Riau]]. Ia melanjutkan pendidikan di SD Negeri 9 Dumai dan lulus pada 1980.<ref name=biopilgub>https://batam.tribunnews.com/2020/12/10/profil-mahyeldi-ansharullah-calon-gubernur-sumbar-sementara-unggul-real-count-kpu-pilkada-sumbar</ref> Ia tetap bekerja untuk menopang ekonomi keluarga hingga masuk SMP. Usai salat subuh, ia berjualan ikan yang didapatnya dari nelayan asal [[Pariaman]] yang akrab disapa Ajo. Sebagai imbalan, ia mendapat potongan harga ikan. Setelah berjualan ikan, ia menjadi loper koran. Ia direkrut oleh pemuda asal [[Aceh]], pemilik kios buku dan koran terkemuka di Dumai. Dengan berjualan koran, ia banyak tahu informasi yang sedang terjadi. Gurunya yang enggan membeli koran sering menanyakan kepadanya mengenai berita aktual.<ref name="humas" />
Di kios buku dan koran tempat ia bekerja, Mahyeldi dapat membaca banyak buku, sembari menunggu jam sekolahnya yang masuk pada siang hari. Alhasil, pengetahuannya di atas rata-rata murid di sekolahnya. Buku-buku Islam menjadi buku yang digemari Mahyeldi. Saat gurunya memberi esai tentang tokoh idola, ia langsung menulis kisah [[Nabi Muhammad]] SAW.<ref name="humas" />
|