Cisompet, Garut: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aziz.gb (bicara | kontrib)
aspek sejarah, dan perbaikan tata bahsa
Aziz.gb (bicara | kontrib)
mengefektifkan kalimat dan menambah aspek informasi transportasi umum
Baris 27:
 
== Sejarah ==
Pada awalnya, Kecamatan Cisompet adalahpada bagian dariawalnya wilayahtergabung indukdalam [[Pameungpeuk, Garut|Kecamatan Pameungpeuk]] sebelum mengalamiakhirnya pemekarandibagi menjadi empat kecamatan terpisah yakni Kecamatan [[Cibalong, Garut|Cibalong]], Kecamatan [[Cikelet, Garut|Cikelet]]Kecamatan Pameungpeuk, dan Kecamatan Cisompet itu sendiri. Wilayah ini awalnya termasuk dalam Kawedanan Nagara sebelum berganti nama menjadi Kecamatan [[Pameungpeuk, Garut|Pameungpeuk]]. (wilayah induk), dan termasuk Kecamatan Cisompet.
 
Kecamatan Pameungpeuk, (termasuk didalamnya wilayah Kecamatan Cisompet), awalnya masuk kepada wilayahdalam Kabupaten Soekapoera (sekarang Kabupaten [[Kabupaten Tasikmalaya|Tasikmalaya]]) padasebelum awalnya,dialihkan namun dipindahkan menjadi terintegrasi dengankedalam wilayah Kabupaten Limbangan (sekarang Kabupaten [[Kabupaten Garut|Garut]]). Setelah beberapa waktu, wilayah Kecamatan Pameungpeuk akhirnya dimekarkan menjadi beberapa kecamatan yang salah satunya adalah Kecamatan Cisompet untuk wilayah bagian utara.
Wilayah ini termasuk kedalam Kawedanan Nagara sebelum beralih nama menjadi Kecamatan Pameungpeuk.
 
Kecamatan ini juga memiliki situs bersejarah, yaituseperti Gunung Nagara yang terletak di Desa [[Depok, Cisompet, Garut|Desa Depok]], yangsebagai merupakantempat makam kunopemakaman tokoh-tokoh kerajaan dari masa Islam, sepertiyakni Eyang Ruhi Kudratullah dan Prabu Kiansantang. Situs ini menjadi bagianberperan penting dalam sejarah penyebaran Islam di wilayah Garut Selatan, terutama di wilayah Kecamatan Cisompet (bagian dari Kecamatan Pameungpeuk pada saat itu).
Kecamatan Pameungpeuk (termasuk Kecamatan Cisompet) masuk kepada wilayah Kabupaten Soekapoera (sekarang Kabupaten [[Kabupaten Tasikmalaya|Tasikmalaya]]) pada awalnya, namun dipindahkan menjadi terintegrasi dengan wilayah Kabupaten Limbangan (sekarang Kabupaten [[Kabupaten Garut|Garut]]). Setelah beberapa waktu, wilayah Kecamatan Pameungpeuk akhirnya dimekarkan menjadi beberapa kecamatan yang salah satunya adalah Kecamatan Cisompet untuk wilayah bagian utara.
 
Pada tahun 1920, wilayah Desa [[Panyindangan, Cisompet, Garut|Panyindangan]] sebagai bagian dari Kecamatan Cisompet pada saat itu menjadi tempat persinggahan orang Belanda yang berkebun di perkebunan Pasir Jagong dan Cikareo (Desa [[Sukanagara, Cisompet, Garut|Sukanagara]]). Nama "Panyindangan" berasal dari aktivitas orang Belanda yang menandakan tempat persinggahan mereka di wilayah tersebut, menunjukkan hubungan antara masyarakat lokal dengan orang Belanda pada masa itu.
Proses Pemekaran kecamatan ini bertujuan untuk memperluas cakupan administratif dan pelayanan publik, serta mengakomodasi pertumbuhan penduduk dan kebutuhan masyarakat setempat yang semakin berkembang dari waktu ke waktu.<ref>{{Cite web|last=Infogarut|date=2022-10-08|title=Asal Mula Nama Pameungpeuk Garut Selatan|url=https://infogarut.id/asal-mula-nama-pameungpeuk-garut-selatan|website=infogarut.id|language=id-ID|access-date=2024-03-14}}</ref>
 
Kecamatan Cisompet juga konondikenal merupakansebagai petilasan Tanah Sancang utama di [[Kabupaten Garut|Garut]] bagian Selatan, terutama di daerah Desa [[Cikondang, Cisompet, Garut|Cikondang]]. Selain itu, Di wilayah utara, kecamatanseperti Cisompet yakni desaDesa [[Neglasari, Cisompet, Garut|Neglasari]] dan [[Margamulya, Cisompet, Garut|Margamulya]], bagianterdapat utaradaerah jugayang terkenal dengan daerahdisebut Gunung Gelap, tempat yang konon dalammenjadi legendatempat masyarakatlegendaris lokal menjadi saksibagi pertarungan legendaris antara dua jawara sakti <ref>{{Citeyang web|last=Infogarut|date=2023-02-27|title=Asaltercatat Usuldalam Gununglegenda Gelaplokal Garut|url=https://infogarutdi masyarakat sekitar.id/asal-usul-gunung-gelap-garut|website=infogarut.id|language=id-ID|access-date=2024-03-14}}</ref>.
Kecamatan ini juga memiliki situs bersejarah, yaitu Gunung Nagara yang terletak di [[Depok, Cisompet, Garut|Desa Depok]], yang merupakan makam kuno tokoh-tokoh kerajaan dari masa Islam, seperti Eyang Ruhi Kudratullah dan Prabu Kiansantang. Situs ini menjadi bagian penting dalam sejarah penyebaran Islam di wilayah Garut Selatan terutama di wilayah Kecamatan Cisompet (bagian dari Kecamatan Pameungpeuk pada saat itu).
 
Selain itu, pada tahun 1920 terdapat tempat persinggahan orang Belanda yang berkunjung ke perkebunan di sekitar wilayah Desa [[Panyindangan, Cisompet, Garut|Panyindangan]], kecamatan Cisompet yakni perkebunan Pasir Jagong dan Cikareo (Desa [[Sukanagara, Cisompet, Garut|Sukanagara]]). Nama "Panyindangan" sendiri berasal dari aktivitas orang Belanda tersebut, menandakan tempat persinggahan orang Belanda yang berkebun di kedua wilayah dan terjadi hubungan antara masyarakat lokal dengan pihak Belanda pada masa itu. <ref>{{Cite web|last=Infogarut|date=2024-02-19|title=Asal Usul Desa Panyindangan Kecamatan Cisompet|url=https://infogarut.id/asal-usul-desa-panyindangan-kecamatan-cisompet|website=infogarut.id|language=id-ID|access-date=2024-03-14}}</ref>
 
Kecamatan Cisompet juga konon merupakan petilasan Tanah Sancang utama di [[Kabupaten Garut|Garut]] bagian Selatan terutama di daerah Desa [[Cikondang, Cisompet, Garut|Cikondang]]. Selain itu, Di wilayah utara kecamatan Cisompet yakni desa [[Neglasari, Cisompet, Garut|Neglasari]] dan [[Margamulya, Cisompet, Garut|Margamulya]] bagian utara juga terkenal dengan daerah Gunung Gelap, tempat yang konon dalam legenda masyarakat lokal menjadi saksi pertarungan legendaris antara dua jawara sakti <ref>{{Cite web|last=Infogarut|date=2023-02-27|title=Asal Usul Gunung Gelap Garut|url=https://infogarut.id/asal-usul-gunung-gelap-garut|website=infogarut.id|language=id-ID|access-date=2024-03-14}}</ref>.
 
Sejarah Kecamatan Cisompet tersebut mencerminkan dinamika perkembangan wilayah dan kehidupan masyarakatnya dari masa ke masa. Dari pemekaran administratif hingga kekayaan sejarah dan budaya yang terdapat di setiap desa, Kecamatan Cisompet menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan sejarah Kabupaten [[Kabupaten Garut|Garut]] yang kaya akan warisan budaya dan tradisi lokal.
 
== Kelurahan/desa ==
Baris 103 ⟶ 97:
 
=== Bahasa ===
Bahasa yang dituturkan oleh masyarakat Kecamatan Cisompet adalah [[bahasa Sunda]] dialek Priangan Timur sebagai bahasa Ibu dan bahasa komunikasi,.

[[bahasaBahasa Indonesia]] juga aktif dituturkan sebagai bahasa kerja, pendidikan dan komunikasi antar-suku bagi masyarakat di Kecamatan Cisompet.
 
=== Agama ===
Penduduk Kecamatan Cisompet menganut agama [[Islam]] (100%) dengan mencerminkan antara agama dengan budaya yang hidup berdampingan serta harmonis di tengah lingkungan masyarakat yang beragam.
 
== Pendidikan ==
Baris 115 ⟶ 111:
 
=== Sekolah Menengah Pertama ===
Kecamatan Cisompet memiliki 6 Sekolah Menengah Pertama Negeri, 6 Sekolah Menengah Pertama Swasta, dan 1 Madrasah Tsanawiyah dengan rincian sebagai berikut
 
# SMP Negeri 1 Cisompet
Baris 131 ⟶ 127:
 
=== Sekolah Menengah Atas ===
Terdapat 5 (lima) Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Cisompet terdapat 5 (lima) sekolah dengan data sebagai berikut
 
# SMA Negeri 22 Garut (dahulu SMA Negeri 1 Cisompet)
Baris 143 ⟶ 139:
 
Selain itu, terdapat juga delapan Balai Pengobatan yang memberikan layanan kesehatan dasar kepada penduduk setempat. Kecamatan ini juga dilengkapi dengan 1 (satu) Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA), 2 (dua) toko obat ([[Apotek]]), serta 1 (satu) Poned yang turut mendukung upaya pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.
 
Dengan adanya beragam fasilitas tersebut, diharapkan akses pelayanan kesehatan bagi penduduk Kecamatan Cisompet dapat terpenuhi dengan baik.
 
== Transportasi ==
Kecamatan Cisompet merupakan wilayah, yang memiliki posisi strategisterletak berjaraksekitar 66 Km (atau 3 jam perjalanan darat) dari Ibukota Kabupaten [[Kabupaten Garut|Garut]], Kecamatan [[Tarogong Kidul, Garut|Tarogong Kidul]] dan 133 Km (atau 4 jam 50 menit perjalanan darat) dari Kota [[Kota Bandung|Bandung]], Ibukotamemiliki Provinsiposisi [[Jawastrategis Barat]]di jalur utama antara Kecamatan Pameungpeuk di selatan dan Garut Kota di utara, yaitu Jalan Raya Pameungpeuk - Garut.
 
Kecamatan Cisompet terletak diantara jalur utama penghubung Kecamatan Pameungpeuk di selatan dan Garut Kota di utara yakni Jalan Raya Pameungpeuk - Garut. Wilayah ini dilalui oleh berbagai sarana transportasi umum seperti minibus (elp) yang menghubungkan Kota Bandung, Garut, Pameungpeuk, Cikelet, dan Cibalong, yang sudah pasti melewati Kecamatan Cisompet dan memberikan akses yang pentingvital bagi masyarakat Kecamatan Cisompet di sekitar jalan raya Pameungpeuk - Garuttersebut.
 
Selain itu, terdapattersedia juga layanan minibus (elp) lokal yang menghubungkan Kota Bandung - Garut Kota - menuju Desa [[Cikondang, Cisompet, Garut|Cikondang]]/[[Cihaurkuning, Cisompet, Garut|Cihaurkuning]] serta Garut Kota - Desa Cisompet menuju Desa [[Panyindangan, Cisompet, Garut|Panyindangan]], yang beroperasi setiap hari untuk memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat lokal di sekitar desa-desa tersebut.
 
Transportasi lokal di Kecamatan Cisompet juga didukung oleh angkutan desa yang dikenal dengan sebutan Cisompetan, aktifyang melayani beberapa rute terutama antara Desa Depok menuju Kecamatan [[Pameungpeuk, Garut|Pameungpeuk]] setiap hari dari pukul 07.00 hingga 12.00 WIB, serta tersedia Pangkalan Ojek yang tersebar di berbagai desa.
 
== Pariwisata ==