Soekadio: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
PeragaSetia (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
PeragaSetia (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 10:
| preceded =
| succeeded =
| office1 = Penjabat Gubernur Kalimantan Timur
| order1 =
| term_start1 = 1966
| term_end1 = 1967
Baris 31:
}}
[[Kolonel]] [[Infanteri|Inf.]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) [[Doktorandus|Drs]]. '''Soekadio''' '''Tjitro Handojo''' atau '''Soekadio''' ({{lahirmati|[[Magelang]], [[Jawa Tengah]]|20|6|1925|[[Jakarta]]|13|10|1982}})<ref>[http://www.kompas.com/duka/1151/14/Sukadio-Gubernur-Kaltim-Tutup-Usia Soekadio Gubernur Kaltim Tutup Usia] Diakses 12 Oktober 2008</ref> adalah [[Daftar Gubernur Kalimantan Timur|
Sebelum menjadi pejabat gubernur, Soekadio dinas di [[Komando Daerah Militer V/Brawijaya|Kodam VII/Brawijaya]], sebelum pindah ke [[Komando Daerah Militer VI/Mulawarman|Kodam IX/Mulawarman]] dan dipercaya menjadi pejabat sementara [[Komando Daerah Militer VI/Mulawarman|Pangdam IX/Mulawarman]] pada tahun 1965, menggantikan Brigjen [[Soemitro]] yang dipindahtugaskan ke [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]].
Baris 38:
Soekadio pada awalnya merupakan perwira di [[Komando Daerah Militer V/Brawijaya|Kodam VII/Brawijaya]], sebelum dipindahtugaskan ke [[Komando Daerah Militer VI/Mulawarman|Kodam IX/Mulawarman]]. Dia kemudian menjadi pejabat sementara [[Komando Daerah Militer VI/Mulawarman|Pangdam IX/Mulawarman]] pada tahun 1965, menggantikan Brigjen [[Soemitro]] yang diangkat menjadi Asisten Operasi pada Mabad (Markas Besar Angkatan Darat) di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Sebagai perwira dari Kodam Brawijaya, dia dapat dengan mudah menjaga kesetiaan para perwira Kodam Mulawarman pasca peristiwa [[Gerakan 30 September]], yang sebagian besar perwiranya memang berasal dari Kodam tersebut. Soekadio kemudian secara resmi digantikan oleh Brigjen [[Mung Parhadimulyo]] yang ditunjuk untuk menjadi Pangdam yang baru.{{sfn|Magenda|2010|p=96}}
Soekadio kemudian ditunjuk menjadi [[Daftar Gubernur Kalimantan Timur|
Sekalipun memperoleh dukungan dari Pangdam IX/Mulawarman, Brigjen [[Mung Parhadimulyo]], dan seluruh jajaran Kodam tersebut, kedudukan politik Soekadio lemah karena sebelumnya menjadi Kasdam pada masa Brigjen [[Soehario Padmodiwirio]] yang tidak populer di kalangan etnis [[Suku Banjar|Banjar]]. Karenanya, ia dengan cepat ditentang oleh masyarakat Banjar, baik di [[Kota Samarinda|Samarinda]] maupun di Jawa. Mereka yang berada di Jawa bergerak melalui organisasi KPMKT (Keluarga Mahasiswa Pelajar Kalimantan Timur). PNI menjadi satu-satunya organisasi yang didominasi etnis Banjar yang tidak menentangnya.{{sfn|Magenda|2010|p=99}}
Baris 44:
Sebagai tandingannya, mereka mengajukan Kolonel [[Abdoel Wahab Sjachranie|Abdoel Wahab Sjahranie]], seorang perwira beretnis Banjar yang saat itu bertugas di [[Kepala Staf TNI Angkatan Darat|Kasad]] di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Mereka tidak menginginkan seorang gubernur beretnis [[Suku Jawa|Jawa]], yang dirasa akan merugikan mereka seperti yang dilakukan oleh [[Soehario Padmodiwirio|Soehario]] saat menjabat sebagai Pangdam. Adapun bagi pemerintah, Sjahranie merupakan kandidat yang lebih menarik karena koneksinya yang lebih kuat dengan pemerintah pusat sekaligus statusnya sebagai "putra daerah", sekalipun dia berasal dari [[Kalimantan Selatan]].{{sfn|Magenda|2010|p=99}}
Sebagai akibatnya, Soekadio gagal meraih kursi gubernur. Selaku
== Keluarga ==
Dia menikah dengan Sri Haryani dan hanya mempunyai seorang anak bernama Bambang Suhartono. Dia memiliki tiga orang cucu.
Baris 64:
{{Succession box
|before = [[Abdoel Moeis Hassan]]
|title = {{nobold|Penjabat}}<br>[[Gubernur Kalimantan Timur]]
|years = 1966–1967
|after = [[Abdoel Wahab Sjahranie]]
|